LHOKSUKON – Tiga prajurit TNI Kompi Senapan B Batalyon Komando 469 Paskhas yang tergabung dalam Kontingen Garuda (Kongan) United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) berhasil melaksanakan tugas dengan baik sebagai peacekeeper. Mereka pernah menghalau tank Israel yang hendak menerobos kawasan Blue Line.
Sertu Sumarno, salah satu dari tiga parjurit Kontingen Garuda tersebut, Kamis, 11 Februari 2021, sore, mengungkapkan tugas mereka di sana tidak selalu menghadapi konflik bersenjata, tapi mengemban misi penjaga perdamaian. Mereka juga kerap berbaur dengan masyarakat hingga disambut baik di lingkungan negara tersebut, bahkan warga Lebanon sangat welcome terhadapat prajurit TNI.
“Dari kami atau Kipan B Yonko 469 Paskhas ada tiga personel yang ditugaskan ke sana yaitu Sertu Sumarno, Kopda Haryadi dan Praka Saepudin. Kami ditempatkan di tiga pos yang berbeda selama di Lebanon,” ungkap Sumarno selaku Dantim, usai upacara penyambutan mereka di Markas Kompi Senapan B Yonko 469 Paskhas, di Desa Pinto Makmur, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara.
Baca Juga: Usai Tugas di Lebanon Tiga Prajurit Kontingen Garuda Kembali ke Aceh
Sumarno menceritakan sambutan masyarakat Lebanon di sekitar Kompi dia bertugas sangat baik, karena sebagai bangsa Indonesia sangat dikenal oleh masyarakat Lebanon. Ia mengaku sampai selesai tugas tidak terjadi kontak tembak senjata. Namun, konflik ataupun gejolak timbul pada dua bulan pertama hingga akhir penugasan, hampir setiap bulannya ada penonjolan situasi di daerah Blue Line (Garis Biru) tepatnya di perbatasan antara Lebanon dan Israel.
Ketika ada penonjolan situasi pihaknya mengatasi dengan sigap melalui jalur komunikasi yang telah terkontrol dengan baik, mereka dilakukan peleraian atau tugas perdamaian. Tujuannya agar kedua negara itu sendiri tidak terjadi konflik yang berkelanjutan. Namun gejolak sempat terjadi ketika ada sebuah tank Israel yang hendak menerobos pembatas blue line.
“Kita sebagai pasukan penjaga perdamaian selalu siap sedia berada di posisi yang ada di koordinat tertentu yang sudah ditentukan, tentunya melalui laporan dari tim yang berada di pos-pos lain. Untuk di Blue Line sendiri ada Pos 34, Pos 35 dan Pos 36, ketiga pos itu selalu menyampaikan informasi atau hal-hal yang menonjol di lapangan kepada kelompok komunikasi atau TOC yang ada di kompi (pos) kami,” kata Sumarno.
Menurut Sumarno, pasukan perdamaian dari setiap negara itu berbeda pos atau area penjagaan di sana. Untuk Satgas Yonmek TNI XXIII-N itu sebelumnya dikirimkan ke Lebanon tiga Matra (TNI AD, TNI AL, TNI AU) berjumlah 850 personel. Terkait kondisi terakhir hingga tugasnya selesai di sana aman dan tidak ada lagi gejolak.[]