Selasa, September 17, 2024

Sambut Maulid Nabi, Jufri...

ACEH UTARA - Menyambut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1446 Hijriah atau...

Panitia Arung Jeram PON...

KUTACANE - Panitia Pertandingan Cabang Olahraga Arung Jeram PON XXI Aceh-Sumut melarang belasan...

Salahkah Jika Tak Mampu...

Oleh: Muhammad Syahrial Razali Ibrahim, Ph.D., Dosen Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe Perbincangan seputar kompetensi...

Pengunjung Padati Venue Arung...

KUTACANE - Ribuan pengunjung dari berbagai daerah mendatangi arena arung jeram Pekan Olahraga...
BerandaBerita Gayo LuesDinas Pendidikan Gayo...

Dinas Pendidikan Gayo Lues Survei Gedung Sekolah Rusak, Ini Tujuannya

BLANGKEJEREN – Dinas Pendidikan Kabupaten Gayo Lues melakukan survei terhadap gedung sekolah yang rusak ringan, rusak sedang, dan rusak berat. Survei itu dimulai dari sekolah tingkat TK, SD, dan SLTP untuk Rencana Setrategis (Rentsra) tahun 2023-2026.

Kepala Dinas Pendidikan Gayo Lues Kasimuddin, melalui Kabid Sarana dan Prasara Khairul Fatha, S.T., Jumat, 8 April 2022, mengatakan survei tingkat kerusakan gedung sekolah dilakukan Dinas Pendidikan bersama fasilitator atau tim ahli selama dua minggu pada Maret 2022.

“Survei sudah selesai dilakukan ke sebelas kecamatan, dengan jumlah per tim dua orang atau jumlah tim surveinya 10 orang. Di lapangan tim menemukan adanya bangunan sekolah yang kondisinya rusak ringan, rusak sedang, dan rusak berat. Itu yang mengatakan adalah ahli di bidangnya ya,” ujar Khairul Fatha.

Namun, untuk jumlah gedung sekolah rusak ringan, sedang, dan berat, Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Gayo Lues mengaku belum bisa memastikannya lantaran belum diakumulasikan pihaknya.

“Hasil sudah ada, tetapi jumlah dan gedung apa saja yang mengalami rusak belum terakumulasi, mungkin minggu depan baru selesai,” katanya, survei yang dilakukan tim itu berdasarkan permintaan Dinas Pendidikan Gayo Lues.

Setelah hasil survei terakumulasi, Dinas Pendidikan Gayo Lues akan mengusulkan bangunan yang rusak ringan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk diperbaiki, dan bangunan yang mana yang menjadi prioritas Kementerian, maka itulah yang akan diperbaiki.

“Tujuan survei ini untuk mengetahui jumlah bangunan yang rusak ringan, rusak sedang, dan rusak berat. Setelah ada data ini, maka sudah mudah mengajukan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” jelasnya.[]

Baca juga: