SUBULUSSALAM – Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Subulussalam melakukan sidak ke agen dan pangkalan penyedia Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram untuk memastikan harga jual tidak di atas Harga Enceran Tertinggi (HET).
Pantauan portalsatu.com, Selasa, 4 Oktober 2021 Plt Kepala Disperindagkop dan UKM, Wardiansyah, S.T bersama rombongan mengunjungi agen resmi penyedia LPG bersubsidi 3 kilogram PT. Rizqi Bersaudara di Desa Subulussalam Utara, Kecamatan Simpang Kiri.
Agen resmi, PT. Rizqi menerima pasokan LPG sebanyak 1.120 setiap hari atau sekitar 6.720 seminggu dan 26.880 buah selama satu bulan selanjutnya disalurkan kepada 27 pangkalan.
Penanggungjawab PT. Rizqi, Sabaruddin di hadapan Plt Kepala Disprindakop dan UKM menyebutkan, LPG 3 kilogram tersebut dijual ke pangkalan senilai Rp 17.140 per tabung. Selanjutnya pangkalan menjual ke masyarakat sesuai harga HET sebesar Rp 20.500 per tabung.
“Kita jual sesuai harga HET dari agen ke pangkalan itu Rp 17.140 per tabung. Lalu, dari pangkalan ke masyarakat Rp 20.500 per tabung,” kata Sabaruddin menjelaskan di hadapan Disperindagkop dan UKM Kota Subulussalam.
Kedatangan Disprindakop dan UKM di sana untuk memastikan harga di level agen resmi dan pangkalan tidak melebihi harga HET, apalagi PT. Rizqi juga sebagai pangkalan yang menjual langsung kepada masyarakat.
Selain itu, Disperindagkop dan UKM juga ingin mengetahui penyebab terjadinya kelangkaan gas di daerah itu, sehingga menyebabkan harga LPG 3 kilogram di Kota Subulussalam mencapai Rp 30.000 per tabung.
Padahal, Kota Subulussalam setiap hari mendapat pasokan LPG melalui agen PT. Rizqi Bersaudara sebanyak 1.120 tabung per hari, begitu juga PT Laut Tawar Beuna Gas di Penanggalan sebanyak 560 tabung per hari.
“Masyarakat mengeluh gas 3 kilogram langka, harga mencapai Rp 30.000 per tabung. Padahal pasokan lancar, jadi kemana gas itu, kenapa bisa langka,” tanya Wardiansyah saat berdiskusi dengan pihak agen PT. Rizqi.
Sabaruddin dari PT. Rizqi selaku agen resmi di Kota Subulussalam, mengingatkan pangkalan agar tidak menjual LPG 3 kilogram di atas harga HET. PT. Rizqi dan PT Laut Tawar Beuna Gas mengatakan, tidak menutup kemungkinan akan menghentikan kerja sama dengan pangkalan jika terbukti menjual harga di atas HET.[]