JALAN Gampong Ulee Lheue-Gampong Pande, Kota Banda Aceh, saat magrib, Ahad, 8 Januari 2023.
Jalan penghubung antara Pelabuhan Ulee Lheue dengan Tugu Titik Nol Kota Banda Aceh ini merupakan jalan buatan di atas rawa Kuala Aceh. Jalan berbadan sempit yang diperkuat tanggul batu gajah penahan ombak ini rusak di sana sini karena diterjang ombak air pasang.
Jalan ini selalu ramai dikunjungi penduduk Banda Aceh dan sekitarnya pada waktu sore, terutama di akhir pekan. Badan jalan yang sempit ditambahi seratusan gerobak pedagang keliling menambah sesak jalan ini.
Sebagaimana pantauan, untuk mewujudkan syariat Islam yang baik di sana, pemeritah Kota Banda Aceh perlu mengatur ruas jalan tersebut setiap setelah salat asar, supaya jalur laju tetap lancar serta menyediakan tempat salat darurat di sekitarnya. Penerang yang cukup juga diperlukan di sepanjang jalan ini.

Selain itu, kendaraan roda empat sebaiknya dilarang melawati jalan tersebut, untuk mengurangi kepadatan jalan pada sore hari serta akan membuat jalan lebih tahan lama.
Ada sesuatu yang unik pada selera masyarakat. Jalan ini dibangun bukan untuk tempat wisata, tetapi untuk penghubung saja, tetapi orang-orang lebih tertaik mengerumuni jalan tersebut daripada mengunjungi tempat yang disediakan untuk wisata oleh pemerintah setempat.
Pemandangan dari jalan buatan ini memang terbaik di Kota Banda Aceh. Di jalan yang terbentang sepanjang sekira dua kilometer di atas air ini, kita dapat memandang Pulau Weh, Pulo Aceh, dan kota dengan di belekangnya barisan bukit hijau yang kadang berkabut. Hutan bakau hijau di rawa di sisi selatan timurnya membuat keadaan semakin menakjubkan.
Hal ini menunjukkan bahwa untuk pembangunan tempat wisata, pemerintah perlu meneliti terlebih dahulu minat masyarakatnya.[]