BLANGKEJEREN – Petani kopi gayo di Kabupaten Gayo Lues banyak yang kehilangan buah kopi di kebun dan gudang sejak harga komoditas ini melambung tinggi. Dampaknya, ada petani yang merasa lemas saat tiba di kebunnya lantaran buah kopi yang sebelumnya banyak kini raib digondol maling.
Jas, salah satu petani kopi gayo di Blangkejeren, Gayo Lues, Senin, 27 November 2023, mengatakan dirinya baru tadi malam kehilangan buah kopi satu karung atau tiga kaleng dari gudang rumahnya di Dusun Ume Paya, Desa Penampaan Uken, Kecamatan Blangkejeren.
“Tadi malam sekitar pukul 02:00 WIB masih ada, perkiraan sekitar pukul 03:00 WIB dicuri orang dengan merusak gembok gudang,” kata Jas.
Pencurian buah kopi merah ini, kata Jas, sangat merugikan petani. Selain di kebun, buah kopi juga disasar maling dari sekitar rumah petani kopi.
“Kemarin punya kawan juga dimaling. Sorenya, dilihat buah sudah banyak yang masak, besoknya dibawa orang untuk panen sampai 10 orang, tetapi saat tiba di kebun tidak ada lagi buah yang masak. Terakhir harus mengeluarkan uang lagi untuk (bahan bakar) minyak yang mau memanen itu,” ujarnya.
Jas mengaku pencurian tersebut terjadi ketika harga jual gabah kopi hari ini mencapai Rp52 ribu perbambu. Ini merupakan harga tertinggi sepanjang sejarah harga kopi di Blangkejeren.
“Salah satu solusi agar aksi pencurian ini bisa mereda adalah dengan tidak dibelinya kopi oleh toke (tauke) dari orang yang tidak dikenal. Artinya, setiap toke jangan membeli buah kopi dari siapapun ketika tidak tahu di mana kebunnya,” kata Jas.
Jas tidak melaporkan pencurian buah kopi miliknya ke polisi lantaran yang dicuri hanya satu karung.[]