BerandaBerita Gayo LuesIni Enam Lokasi Wisata Gayo Lues, Kolam Biru Hingga Kabut di Atas...

Ini Enam Lokasi Wisata Gayo Lues, Kolam Biru Hingga Kabut di Atas Kepala

Populer

BLANGKEJEREN – Kabupaten Gayo Lues yang berada di daerah pegunungan memiliki banyak tempat wisata yang menyuguhkan pemandangan indah.

Kepala Dinas Pariwisata Gayo Lues, Irsan Firdaus, Rabu, 23 Februari 2022, mengatakan saat ini ada enam lokasi wisata yang masih aktif sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia dan dunia. Sedangkan beberapa tempat wisata lainnya “mati suri” dan terkesan dibiarkan penduduk lokal.

“Jika warga luar berkunjung ke Gayo Lues, jangan lupa berwisata ke kaki ataupun puncak Leuser, wisata berskala internasional ini berada di daerah Kedah, Kecamatan Blangjerango. Untuk menuju kaki Leuser ini hanya butuh waktu setengah jam dari pusat kota Blangkejeren. Sedangkan untuk menuju puncak Leuser butuh waktu 15 hari pergi dan pulang,” kata Irsan ditemui di ruang kerjanya.

Tempat wisata lain yang layak dikunjungi, kata Irsan, adalah Desa Agusen atau disebut ‘Kampung Inggris’. Lokasi wisata ini menyuguhkan suasana alam pedesaan dengan meminum kopi gayo di pinggir sungai dan kebun kopi milik masyarakat. Wisata Agusen juga memiliki potensi arung jeram yang rencananya mulai dibuka setiap hari libur sekolah.

“Kemudian tempat wisata Kolam Biru Rerebe, Kecamatan Tripe Jaya, milik Pemda Gayo Lues, dengan jarak tempuh dari pusat kota Blangkejeren 1 jam perjalanan. Tempat wisata ini menyuguhkan kenikmatan tersendiri bagi pengunjung karena air kolamnya berwarna biru, dan masyarakat boleh mandi di kolam biru tersebut,” jelasnya.

Objek wisata berikutnya, puncak Genting yang menyajikan pemandangan kabut berjalan di atas kepala sembari menikmati kopi gayo asli. Pengunjung tempat wisata ini disarankan menyiapkan jaket tebal.

“Selanjutnya wisata Puncak Godang, Kecamatan Pantan Cuaca, pemandanganya sangat indah, cuacanya dingin, dan penduduk lokal menyediakan kopi gayo dan mi pedas. Terakhir wisata Atu Peltak, menyediakan kolam renang untuk pemandian keluarga,” kata Irsan.

Sementara tempat wisata lain seperti Air Panas Putri Betung, Berawang Tasik, Berawang Lopah sudah “mati suri” atau tidak terawat. Lokasi wisata itu tidak lagi dikunjungi wisatawan sejak pandemi Covid-19.

“Akibat pandemi Covid-19, pengunjung ke tempat wisata di Gayo Lues berkurang sekitar 60 persen. Itu salah satu penyebab banyak tempat wisata yang mati suri,” ujar Irsan.[]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita terkait

Berita lainya