BLANGKEJEREN – Salah satu pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Gayo Lues, H. Ibnu Hasim, menyebut ada indikasi kejanggalan dan dugaan penyimpangan dalam seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K/PPPK). Hal itu disampaikan Ibu Hasim setelah mencuatnya informasi di Gayo Lues ada guru yang tidak pernah mengajar di satu sekolah tiba-tiba lulus seleksi P3K hingga kepala sekolah tak mau menandatangani berkas.
Ibnu Hasim dalam keterangannya kepada portalsatu.com, Selasa, 12 Desember 2023, mengatakan banyak indikasi kejanggalan dan dugaan penyimpangan dalam seleksi P3K, baik yang berkembang di tengah-tengah masyarakat maupun temuan hasil reses DPRK Gayo Lues.
“Namun pejabat pembuat kebijakan di lingkungan Pemerintah Gayo Lues tenang-tenang saja tanpa ada respons, dan malahan saling salah menyalahkan. Begitu juga aparat penegak hukum (terkesan) ‘menjadi penonton terbaik’,” kata Ibnu Hasim, Wakil Ketua DPRK Gayo Lues melalui pesan Whatsapp.
Jika polemik ini terus dibiarkan, kata Ibnu Hasim, dikhawatirkan akan berdampak kepada proses belajar mengajar. Menurut dia, ujung-ujungnya akan berdampak kepada penurunan mutu pendidikan.
Sementara itu, kata Ibnu Hasim, pemerintah telah melahirkan berbagai kebijakan, terutama menempatkan sektor pendidikan pada urusan pertama, perekrutan tenaga P3K berikut pembiayaan 20 persen dari anggaran pemerintah agar mutu didik anak bangsa lebih baik secara merata.
“Namun ada pihak-pihak oknum tertentu memanfaatkan untuk meraih kepentingan pribadi. Oleh sebab itu, kita menginginkan kehadiran pimpinan daerah yang komit tentang pendidikan,” ujar Ibu Hasim yang juga mantan Bupati Gayo Lues dua periode.[]