BerandaBerita SubulussalamKapolres Subulussalam Ajak Masyarakat Sepang Jaga Ekosistem Sungai, Jangan Setrum Ikan

Kapolres Subulussalam Ajak Masyarakat Sepang Jaga Ekosistem Sungai, Jangan Setrum Ikan

Populer

SUBULUSSALAM – Kapolres Subulussalam, AKBP Yhogi Hadisetiawan, S.I.K., M.I.K mengajak masyarakat Desa Sepang, Kecamatan Longkib untuk melestarikan sungai sebagai salah satu sumber mata pencarian karena di sana banyak masyarakat berprofesi sebagai nelayan mencari ikan.

Hal itu disampaikan Kapolres Yhogi dalam kegiatan Jumat Curhat di Desa Sepang, saat menyambangi desa terpencil itu bersama Wali Kota Subulussalam, H. Affan Alfian Bintang, S.E dan Danramil Letkol Inf Arianto Sunu Kuncoro, Jumat, 27 Januari 2023.

Baca Juga: Wali Kota, Dandim dan Kapolres Subulussalam Kunjungi Desa Terpencil di Longkib

Masyarakat Sepang yang berpenduduk 140 kepala keluarga (KK) dengan jumlah jiwa sekitar 800 orang itu berdomisili di bantaran sungai. Rumah mereka menghadap ke sungai sedangkan di bagian belakang terdapat kawasan hutan.

Selain berkebun seperti tanaman sawit dan lainnya, banyak dari mereka juga sebagai nelayan mencari ikan di sungai untuk menambah pendapatan ekonomi keluarga. Kapolres Yhogi mengatakan untuk menjaga ekosistem sungai diperlukan kesadaran masyarakat agar tidak menyetrum ikan karena bisa berdampak rusaknya ekosistem sungai.

“Salah satu yang banyak dipakai dan merusak ekosistem adalah dengannmenggunakan alat setrum. Kalau ide itu sudah muncul, sekali setrum dapat banyak, saya pastikan jangankan cucu bapak, anak bapak saja tidak tahu ada ikan apa tidak di sungai itu lagi,” kata kapolres.

Dalam kesempatan itu, Kapolres Yhogi juga mengingatkan masyarakat tidak melakukan pembakaran di kawasan hutan dan lahan saat berkebun, jika pun dibakar untuk pembersihan maka bakarlah sedikit sedikit saja, jangan dibakar sekaligus. Tentunya, harus dipastikan api benar-benar padam saat meninggalkan kebun, agar tidak merembet ke kawasan hutan maupun ke kebun warga di sekitar.

Jumat Curhat kali ini juga berkembang isu terkait KDRT ditanggapi Yhogi jika terjadi persoalan kecil seperti KDRT agar terlebih dahulu di selesaikan di tingkat desa sebelum di bawa ke ranah hukum. Menurutnya, KDRT tidak hanya menimpa kaum perempuan, bisa saja kaum laki-laki menjadinkorban KDRT.

Namun, Yhogi juga memberikan tips kepada masyarakat untuk mencegah terjadinya aksi kekerasan fisik dalam rumah tangga. Jika hal itu dapat diterapkan, ia yakin tidak akan terjadi KDRT dalam rumah tangga.

“Suami atau istri jika sedang dilanda emosi maka perbanyak mengucapkan istighfar agar tidak terjadi kekerasan fisik dalam rumah tangga,” ucap Yhogi.

Sedangkan jika terjadi kekerasan fisik antara perempuan dan laki yang tidak ada ikatan nikah atau masih pacaran maka itu bukan KDRT tapi penganiayaan, dan pelakunya akan ditindak secara hukum.

Dalam diskusi yang berlangsung sebelum masuk waktu Jumat itu, Kapolres Yhogi mengatakan saat ini kasus pencurian tabung gas elpiji di Kota Subulussalam sedang marak. Karena itu, ia mengingatkan agar masyarakat selalu waspada dan mengamankan dengan baik tabung gas, serta diharapkan tidak terjadi Desa Sepang.[]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita terkait

Berita lainya