LHOKSEUMAWE – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh, Aliman, S.Pi., M.Si., melakukan panen udang vaname di lokasi percontohan budi daya sistem bioflok, di Desa Uteun Bayi, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe, Selasa, 18 Oktober 2022, malam.
Sebelumnya, Selasa sore, Kajari Lhokseumawe, Mukhlis, Asisten I Sekda Lhokseumawe, Maksalmina, Plt. Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian, dan Pangan (DKPPP) Lhokseumawe, Bukhari, pejabat mewakili Kapolres Lhokseumawe, dan sejumlah anggota DPRK Lhokseumawe ikut melakukan panen udang vaname di lokasi tersebut.
Pembudidayan udang vaname sistem bioflok di lokasi percontohan itu melibatkan 60 warga tergabung dalam enam Kelompok Pembudidaya Ikan/Udang (Pokdakan) binaan Koperasi Produsen Serba Usaha (KPSU) ‘Monjaya’.
“10 warga per Pokdakan sehingga jumlah masyarakat yang terberdayakan dalam enam Pokdakan sebanyak 60 orang. Enam Pokdakan ini terlibat dalam pembudidayaan udang vaname di enam kolam (bioflok) pada dua lokasi. Empat kolam di Uteun Bayi, dan dua kolam lainnya di Desa Ujong Blang,” kata H. Ismuha Ismail, Pemrakarsa KPSU ‘Monjaya’, di sela-sela panen udang vanamen di Uteun Bayi, Selasa sore.
Ismuha menyebut modal dikeluarkan untuk pembudidayaan udang vaname itu Rp20 juta per bioflok. “Hasil panennya mencapai Rp40 juta jika harganya normal. Jadi, keuntungganya Rp20 juta per bioflok, setelah dikurangi modal,” ujarnya.
Dia menargetkan pihaknya akan memperoleh hasil panen udang vaname mencapai 8 ton. “Sudah kami panen 2 kali hasilnya sebanyak 3 ton, di mana hasil panen perdana saat usia udang 61 hari sebanyak 1,5 ton, dan panen kedua ketika usia udang 81 hari juga 1,5 ton. Sekarang target kami panen 5 ton lagi,” tutur Ismuha.
Menurut Ismuha, menjual hasil panen udang vaname itu sangat mudah. “Karena toke (tauke) berebut. Lima hari menjelang panen kita lempar info, lalu beberapa toke kirim penawaran harga ke saya. Penawar harga tertinggi yang kita terima,” ucapnya.
Ismuha menyatakan pihaknya belum mengalami kesulitan dalam pembudidayaan udang vaname sistem bioflok. “Karena pihak DKPPP Lhokseumawe terus memonitor ke lapangan, hampir tiap hari karena dekat. Dari DKP Aceh juga turun ke sini sebulan sekali,” kata dia.
Plt. Kepala DKPPP Lhokseumawe, Bukhari, didampingi stafnya mengatakan pada tahun anggaran 2021 pihaknya mengalokasikan anggaran Rp1,2 miliar untuk program pembudidayaan udang vaname sistem bioflok di empat kecamatan.
“Alhamdulillah, kita lihat hasil panennya menunjukkan program pembudidayaan udang vaname sistem bioflok di bawah KPSU ‘Monjaya’ di Kecamatan Banda Sakti ini sangat memuaskan. Ini merupakan keberhasilan kami (DKPPP) yang ditugaskan oleh pemerintah untuk membina kelompok ini. Ke depan kita akan terus men-support kelompok-kelompok pembudidaya udang sistem bioflok di Lhokseumawe,” ujar Bukhari.
Bukhari berharap ke depan ada pihak yang tertarik membuka industri pengolahan di Lhokseumawe, sehingga hasil panen udang vaname tersebut tidak perlu dijual ke luar daerah. Jika ada industri pengolahan, kata dia, maka dapat diproduksi aneka makanan atau oleh-oleh berbahan baku udang vaname yang akan memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat.
Sementara itu, Kepala DKP Aceh, Aliman, mengatakan keberhasilan budi daya udang vaname sistem bioflok yang melibatkan enam Pokdakan binaan KPSU ‘Monjaya’ di Lhokseumawe itu perlu ditiru kelompok-kelompok di kabupaten/kota lainnya.
Aliman menyebut DKP Aceh akan terus memberikan dukungan kepada Pokdakan yang berhasil membudidayakan udang vaname sistem bioflok untuk mendukung program ketahanan pangan, penyerapan tenaga kerja, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir.
“Program ini berdampak sangat positif terhadap pemulihan ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Budi daya udang vaname sistem bioflok ini juga sangat efisien dengan pengelolaan dan perlakuan mudah, cukup di lahan yang sempit dengan tujuan produksi udang heginis dan maksimal. Sehingga teknologi budidaya udang vaname sistem bioflok ini dapat diaplikasi di semua wilayah Aceh dengan garis pantai pesisir dan garis pantai yang panjang,” ujar Aliman seperti dikutip oleh Ismuha.
Sebelumnya diberitakan, enam Pokdakan binaan KPSU ‘Monjaya’ menebar 650 ribu benur udang vaname di lokasi percontohan budi daya sistem bioflok di Desa Uteun Bayi, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe, Senin, 20 Juni 2022.
“Ini merupakan lanjutan atau pengembangan dari bantuan Otsus Kota Lhokseumawe tahun lalu. Benih dari bantuan saat itu ditebar pada Desember 2021, dan panen puncak pada April 2022. Setelah fermentasi air kolam, kemarin sore diterbarkan lagi sebanyak 650 ribu benih udang vaname untuk 13 kolam yang dikelola enam Pokdakan binaan kita,” kata Ismuha saat itu.
Baca: Pokdakan Binaan Koperasi ‘Monjaya’ Tebar 650 Ribu Benih Udang Vaname di Uteun Bayi.[](*)