Kamis, September 19, 2024

Aceh Tambah Medali Perunggu...

KUTACANE - Tim arung jeram Aceh menambah medali perunggu dari nomor lomba Slalom...

Aqil Fadhillah Pimpin Gapensi...

SUBULUSSALAM - Aqil Fadhillah Aradhi dipercayakan memimpin Gabungan Pelaksana Kontruksi Nasional Indonesia (Gapensi)...

Diwarnai Protes Sumut, DKI...

KUTACANE - Kontigen Sumatera Utara melayangkan protes keras terhadap DKI Jakarta terkait adanya...

Polisi Gayo Lues Akan...

BLANGKEJEREN - Akun-akun palsu di media sosial facebook mulai bermunculan di Kabupaten Gayo...
BerandaNewsKesalahan Sistem Sensus...

Kesalahan Sistem Sensus Penyebab Tingginya Angka Kemiskinan

BLANGKEJEREN – Kesalahan sistem sensus menjadi salah satu penyebab tingginya angaka kemiskinan di Kabupaten Gayo Lues. Data pemerintah daerah dengan data sensus berbeda.

Hal itu diungkapkan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Gayo Lues, H Ali Husein usia menghadiri pembukaan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) di Pendopo Bupati, Jumat, 19 Februari 2021.

Baca Juga: Gayo Lues Daerah Termiskin Kedua di Aceh.

Ali Husein menjelaskan, penyebab Gayo Lues termiskin ke dua di Aceh bukan saja masalah jujur atau tidak jujuranya masyarakat saat sensus, tapi lebih dominan disebaban oleh masalah sistem sensus itu sendiri.

“Sistem sensus yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) dengan sistim pendataan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Gayo Lues terkait peningkatan ekonomi kita berbeda, contohnya seperti Kecamatan Putri Betung, warga di Kecamatan itu dikatakan miskin, padahal tidak,” ungkapnya.

Ali Husein melanjutkan, saat ini rata-rata rumah di Kecamatan Putri Betung ada terparkir mobil, sedangkan kendaraan roda dua milik masyarakat sudah tidak terhitung jumlahnya, namun di dalam rumah warga tidak ada WC ataupun jamban, sehingga dikatagorikan BPS menjadi warga miskin.

“Sekarang ini kalau kecamatan di Gayo Lues yang paling banyak uangnya adalah Kecamatan Putri Betung, siapa yang berani mengatakan mereka miskin secara kasat mata,” ucapnya.

Baca Juga: Hasil Kebun Kopi Wajib Bayar Zakat.

Ali Husin menambahkan, untuk menekan angka kemiskinan di negeri seribu bukit tersebut, yang harus dilakukan adalah melakukan pemberdayaan ekonomi secara terpadu.

“Kita ini ada program dari Pemda yang disuruh dikerjakan masyarakat, tetapi masyarakat itu tidak suka, mana mau berhasil program itu. Contoh di desa Porang, di situ kita tahu warganya banyak petani, berkebun, dan berternak, jangan dikasih ternak kepada yang bertani, dan jangan kasih alat pertanian kepada yang beternak. Intinya program harus tepat sasaran, itu saja kuncinya,” pungkasnya.[]

Baca juga: