SIGLI – Dinas Kesehatan Pidie kembali menemukan tiga kasus polio setelah pekan lalu ditemukan satu kasus di Kecamatan Mane.
Temuan tiga kasus polio tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie, dr. Arika Aboebakar, Sp.OG., Rabu, 23 November 2022 . “Ada tambahan tiga balita di Mane positif terinveksi virus polio. Jumlahnya dengan temuan sebelumnya satu kasus menjadi empat kasus,” kata Arika.
Ketiga kasus baru ditemukan itu berada dalam Kecamatan Mane di gampong yang sama. Temuan tiga kasus itu, kata Arika, setelah diuji sampel Buang Air Besar (BAB) pada laboratorium terkonfirmasi positif polio.
Saat ini, tim Gerak Cepat Dinkes Kabupaten Pidie masih melakukan tracking tentang imunisasi dari setiap kasus dan lingkungan tinggal pasien. Termasuk melakukan pengecekan apakah balita penderita polio itu sudah pernah imunisasi atau belum.
“Tim sedang bekerja untuk mendeteksi balita positif polio, sudah atau belum pernah imunisasi,” ucap Arika.
Arika memastikan tiga anak yang terinfeksi virus polio tersebut masih dalam kondisi sehat. “Sampel yang diambil itu anak-anak yang sehat. Jadi, tiga anak ini masih normal,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, kasus polio (lumpuh layuh) pada anak-anak ditemukan di Pidie dan telah dikonfirmasi dari hasil pemeriksaan laboratorium Prof. Sri Oemijati, Kemenkes di Jakarta yang merupakan laboratorium rujukan nasional.
A, usia 7 tahun, awalnya mengalami sakit demam dan kemudian muncul nyeri pada persendian dan kelemahan anggota gerak. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium diketahui bahwa pasien terinfeksi virus polio.
“Dengan ditemukannya kasus polio di Pidie, maka kami menyatakan ini sebagai Kejadian Luar Biasa, karena seperti yang kita ketahui Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya sudah dinyatakan bebas polio dan dunia saat ini bergerak menuju eradikasi untuk menghilangkan polio dari seluruh negara,” kata Pj. Bupati Pidie, Ir. H. Wahyudi Adisiswanto, M.Si., dalam deklarasi KLB di Kantor Bupati Pidie, Jumat, 18 November 2022.
Kepala Dinas Kesehatan Pidie, dr. Arika Aboebakar, Sp.OG., menyatakan pihaknya bersama dengan tim dari Dinas Kesehatan Aceh, Kementerian Kesehatan, WHO, dan Unicef sudah melakukan respons awal berupa Penyelidikan Epidemiologi (PE), termasuk pencarian kasus tambahan di wilayah terdampak baik di masyarakat maupun melalui kunjungan ke puskesmas dan RS setempat.
Selain itu, melakukan review cakupan imunisasi dan Penilaian Kondisi Sosial (social assessment) untuk mengetahui bagaimana penerimaan masyarakat di wilayah terdampak terhadap imunisasi. Koordinasi dan pengaktifan Tim Gerak Cepat (TGC) juga segera dilakukan.
“Perlu diketahui virus polio menular melalui air yang tercemar tinja yang mengandung virus polio. Jika virus ini masuk ke dalam tubuh anak yang belum mendapatkan imunisasi polio secara lengkap, maka virus akan berkembang biak di saluran pencernaan dan menyerang sistem saraf anak sehingga dapat menyebabkan kelumpuhan. Ini dapat terjadi jika cakupan imunisasi rendah dalam jangka waktu yang cukup lama ditambah dengan kondisi sanitasi lingkungan yang tidak baik, seperti perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS),” ujar Arika.
Untuk segera menanggulangi KLB, sesuai dengan petunjuk dari Tim Komite Ahli maka akan dilakukan respons imunisasi sub-PIN dengan memberikan imunisasi tetes polio untuk semua anak usia 0 – <13 tahun agar terbentuk kekebalan terhadap polio serta penguatan sistem surveilans untuk mendeteksi cepat adanya kasus lumpuh layuh mendadak di masyarakat. Target imunisasi adalah 95% dan merata di semua wilayah, agar kekebalan komunitas dapat tercapai.
Pemerintah Kabupaten Pidie juga segera meningkatkan edukasi masyarakat tentang pentingnya imunisasi rutin dan perilaku hidup bersih sehat, terutama perilaku BAB di jamban. Melibatkan seluruh pihak mulai dari pimpinan daerah beserta satuan kerja pemerintah daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat, kelompok remaja, PKK, organisasi profesi, ormas, lembaga pendidikan, kader, akademisi, media massa, dan swasta untuk mendukung pencegahan penularan virus polio.
Baca: Kasus Polio Ditemukan di Pidie.[](Zamahsari)