BANDA ACEH – Memasuki tahap finalisasi cetak. Antologi Puisi INTROSPEKSI ‘Memandang Aceh dari Satu Kacamata’ berisi puisi tentang Aceh masa kini (modern), beberapa penyair terkemuka di Aceh juga nasional telah dihimpun karya mereka oleh tiga inisiator; SalmanYoga S, Thayeb Loh Angen, juga Muhrain, Senin, 14 Agustus 2023.
Meski sempat tertunda beberapa bulan dari yang direncanakan, tetapi kini telah masuk tahap finalisasi menunggu entri ISBN.
Pada 22 Juni 2022 sejak program penghimpunan Puisi Aceh dimulai, disiar-luaskan ke publik lewat media juga brosur lokasi publik, perjalanan tahapan pengiriman, kurasi maupun layout dan perwajahan buku terjalani secara natural.
Salman Yoga S yang juga selain inisiator karya tersebut adalah kurator menyebutkan, diperlukan konsistensi yang natural, sebab karya sastra seperti halnya puisi menurutnya memang tidak tepat jika ditulis dalam keadaan didesak apalagi ‘dipesan’, karena itulah sepanjang persiapan yang dijalani tim inisiator tetap mempertahankan nilai-nilai kekaryaan, apalagi menurutnya karya ini semata dokumentasi sastra atas kesediaan bersama kompilatif, sama sekali non-komersil atau mengejar momen belaka.
“Saat ini sudah ditahap entri ISBN, kita bermaksud INTROSPEKSI ini jugalah karya yang layak diperhitungkan, perwajahannya bahkan memperoleh izin dari pelukis nasional asal Aceh, para penulis selain non penyair, ada juga penyair nasional yang punya ikatan batin dengan Aceh secara ‘khas’,” paparnya di sela rapat kedua memasuki tahap finalisasi pada Minggu Malam, 13 Agustus 2023 di salah satu Cafe kawasan Pango, Banda Aceh.
INTROSPEKSI merupakan buku Puisi kumpulan bersama terbaru ditulis untuk ‘otokritik’ penulis terhadap Aceh sebagai suatu negeri maupun sebagai suatu tatanan.
Karya yang cukup bermakna sebagai antologi puisi kompilasi sebab hampir beberapa dekade di Aceh tidak ada peristiwa seni sastra dalam kaitan antologi puisi sejenis.
Aceh menjawab pertanyaan publik terkait adakah sastra (puisi) masih menjadi penanda Bumi Serambi Mekkah yang sejak masa silam melekat istilah adalah bumi puisi, bumi para penyair.
Publik sastra khususnya para penulis yang telah berhasil masuk karya puisi mereka seusai dikurasi tim, momen peluncurannya ditunggu dengan debar karya tersebut, semoga sukses diluncurkan sebelum akhir tahun 2023.(rilis)