KUTACANE – Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) Aceh-Sumut meminta maaf kepada para wartawan terkait kejadian dalam Upacara Penghormatan Pemenang (UPP) pada Minggu, 15 September 2024, di Sungai Alas Ketambe, Aceh Tenggara.
Permintaan maaf itu disampaikan saat pertemuan dengan sejumlah wartawan di Hotel SMKN 2 Kutacane, Senin, 16 September 2024, malam.
Technical Delegate Cabang Olahraga Arung Jeram, Amalia Yunita, mengatakan permohonan maafnya atas kesalahpahaman akibat ucapan salah satu anggota panitia saat beberapa media meliput penyerahan medali.
Menurut Amalia, tidak ada niat panitia untuk melarang media melakukan peliputan. Panitia hanya mencoba mengatur ketertiban saat pengalungan medali kepada pemenang di podium.
“Tidak ada niat untuk melarang media meliput, tapi mungkin kata-kata yang keluar dari MC ada yang salah hingga menyakiti (menyinggung perasaan) rekan-rekan media. Saya mewakili panitia pelaksana PB PON lokal meminta maaf sebesar-besarnya,” ucapnya.
“Keinginan kita bersama, tidak ada yang tersakiti, apalagi ada perjuangan panjang arung jeram untuk bisa dipertandingkan di PON. Sehingga kami tentu tidak ingin hal yang bisa menodai agar cabor ini bisa berumur panjang,” tambahnya.
“Pihak panpel berjanji akan mengakomodir kebutuhan media untuk melakukan peliputan. Termasuk dengan menyamaratakan hak untuk media maupun dari dinas untuk melakukan pengambilan gambar dalam UPP, ” tutur Amalia.
Selain itu, Race Director Cabor Arung Jeram, Joni Kurniawan menyatakan jika pihaknya akan memfasilitasi awak media untuk melakukan peliputan dengan memenuhi persyaratan safety. Dengan menggunakan pelampung, helm, dan memberikan penempatan di dekat dengan tim rescue.
“Silakan media melakukan peliputan dengan memenuhi persyaratan safety. Saya akan membantu memfasilitas di posisi mana yang menurut rekan-rekan media untuk melakukan pengambilan gambar/video tanpa diganggung oleh penonton maupun pihak pengamanan,” ucapnya.
Ketua PWI Aceh Tenggara, Sumardi mengucapkan terima kasih karena pihak PB PON lokal sudah menerima kritik dan saran mereka. Pihaknya juga meminta maaf bila ada kata-kata dari rekan-rekan media yang dinilai mungkin kurang enak terdengar oleh pihak panpel.
“Kami juga merupakan bagian dari stakeholder pelaksanaan PON di Aceh Tenggara, jadi kami juga ingin turut menyukseskannya. Karena kesuksesan suatu acara juga berasal dari peran media melalui pemberitaan. Kami harap setelah peristiwa ini ada perbaikan yang dilakukan oleh PB PON,” tegasnya.
Terkait hal itu Kepala Dinas Kominfo Aceh Tenggara, Zulfan Harijadi akan memberikan akses internet agar memudahkan pekerjaan awak media untuk pengiriman gambar/video dari venue perlombaan.
“Kami dari Dinas Kominfo akan merespons kesulitan jaringan internet di venue pertandingan dan juga penyediaan media center di Sungai Mamas, Aceh Tenggara,” pungkasnya.[](Supardi)