LHOKSEUMAWE – Sikap lebih 1.000 ulama Aceh mengusulkan Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab (Tu Sop) sebagai calon wakil gubernur (Wagub) mendampingi Mualem harus dipandang secara positif.
“Karena hal itu mengindikasikan semakin terlembagakannya aspirasi politik dalam masyarakat Aceh,” kata Dosen Ilmu Politik Universitas Malikussaleh, Dr. Tgk. M. Rizwan Haji Ali, M.A., dalam keterangan tertulis, Kamis, 15 Agustus 2024, malam.
Tgk. Rizwan menilai usulan tersebut hal yang wajar sebagai pikiran politik para ulama Aceh diwakili Abu Paya Pasi yang disampaikan kepada Muzakir Manaf atau Mualem. “Itu bentuk perhatian ulama terhadap pembangunan dan demokrasi di Aceh,” ujarnya.
Menurut Tgk. Rizwan, elemen masyarakat lain juga dapat mengusulkan figur yang dianggap layak untuk memimpin Aceh. Baik itu kepada partai politik atau tokoh politik Aceh sebagai instrumen infrastruktur politik.
Tgk. Rizwan menyebut pandangan politik ulama tersebut perlu dipandang sebagai amanah dari perintah agama untuk memilih pemimpin sesuai dengan ketentuan syariah. Hal itu juga sejalan dengan keistimewaan Aceh, yaitu keterlibatan ulama dalam pembangunan Aceh sebagaimana amanat UU No. 14 Tahun 1999 tentang Keistimewaan Aceh, dan pasal 20 UU Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (UUPA), yang mengamanatkan adanya penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan asas keislaman.
“Penyampaian usulan ulama tersebut hendaknya disambut gembira oleh partai-partai politik, karena para ulama sebenarnya membantu partai politik untuk menemukan figur yang berakar dalam masyarakat untuk diseleksi dan direkrut oleh partai politik,” tutur Tgk. Rizwan.
Tgk. Rizwan menilai usulan tersebut bukan bermaksud untuk memveto partai politik. Akan tetapi, untuk memberikan berbagai opsi terhadap partai atau tokoh politik Aceh dalam sirkulasi kepemimpinan di Aceh.
“Justru adanya perhatian ulama pada isu penting ini harus kita dukung bersama karena hal itu menjernihkan pentas politik Aceh yang semakin keruh oleh pragmatisme dan politik uang,” ucap Tgk. Rizwan.
Sebelumnya, lebih 1.000 ulama, cendikiawan dan cerdik pandai di Aceh menandatangani surat dukungan dan meminta bakal calon Gubernur Aceh, Mualem mengangkat Tu Sop sebagai calon Wagub Aceh. Surat itu dikumpulkan elemen sipil untuk diserahkan oleh ulama kharismatik kepada Mualem.
Dalam surat tersebut, para ulama menyampaikan tiga pertimbangan meminta Mualem menjadikan Tu Sop sebagai wakilnya di Pilkada Aceh 2024.
Pertama, Aceh dengan berbagai kelebihan dan persoalannya harus mendapat perhatian serius semua elemen masyarakat agar dapat menemukan kondisi Aceh yang lebih baik dimasa depan. “Maka untuk itu dalam pandangan kami bahwa kombinasi kekuatan antara tokoh perdamaian yaitu Tgk. Mualem dan Tu Sop dari tokoh pendidikan Islam akan memberi harapan baru bagi kami rakyat tentang cita-cita kebaikan yang berlandaskan Islam di bumi Aceh”.
Kedua, menurut pandangan para ulama, kehadiran Tu Sop sebagai wakil gubernur dalam mendampingi Tgk. Mualem nantinya akan menjadi kombinasi akselerasi “double gardang” yang akan menggerakkan roda depan dan belakang Pemerintahan Aceh dalam menghadapi tantangan persoalan daerah yang semakin kompleks, berlumpur, dan terjal.
Ketiga, pasangan Mualem dan Tu Sop adalah babak baru kesempatan bagi Aceh untuk membina kekompakan dan kerja bersama masyarakat serta pemerintah dalam membangun Aceh dengan bersendikan syariat Islam dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).[](red)