BANDA ACEH – Untuk kelancaran pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Tahun 2024, Panitia Besar (PB) PON Wilayah Aceh melakukan kegiatan visitasi untuk Technical Delegate (TD) dan Pendamping Cabang olahraga (Cabor). Ini dalam rangka finalisasi venue, pengaturan kebutuhan peralatan pertandingan, dan rasionalisasi jumlah panitia pelaksana pertandingan.
Kegiatan itu dilaksanakan 31 Oktober hingga 3 November 2023, di Hotel Grand Permata Hati, Ule Lheu, Banda Aceh. Dibuka Ketua Panitia Pengawas dan Pengarah PON XXI 2024, Mayjen TNI Purn Dr. Suwarno, yang juga Wakil I Ketua Umum KONI Pusat.
“Kita benahi kelemahan-kelemahan yang masih ada, dari acara ini, kita finalkan, agar pelaksanaan PON XXI Tahun 2024 Wilayah Aceh berjalan sempurna,” kata Suwarno dalam arahannya.
Ketua Panitia Pelaksana, T. Banta Nuzullah, S.Pd., mengatakan kegiatan visitasi kali ini diikuti Technical Delegate (TD) dari 33 cabor yang dibagi dalam 42 disiplin pertandingan.
Dalam melaksanakan vitisasi, masing-masing TD didamping pendamping cabor dari pengurus provinsi cabor yang ada di Aceh. “Visitasi dilaksanakan di 10 kabupaten/kota penyelenggara PON 2024,” kata Banta, yang dalam PB PON bertindak sebagai Ketua Bidang Pertandingan.
Kabupaten/kota tersebut Aceh Barat, Banda Aceh, Sabang, Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara, Aceh Timur, Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Aceh Tenggara.
Sementara itu, Wakil Sekretaris II PB PON Wilayah Aceh, M. Nasir Syamaun, MPA., menjelaskan dari kegiatan visitasi tersebut ditargetkan akan dicapai hasil finalisasi perencanaan untuk tiga bidang utama penyelenggaraan PON, yaitu bidang venue, pertandingan, dan peralatan.
“Misalnya untuk bidang venue, visitasi dilakukan untuk melihat titik lokasi, kebutuhan pendukung, dan spesifikasi teknis di masing-masing venue,” kata M. Nasir.
Di bidang peralatan, dari visitasi tersebut, akan tersusun data peralatan spesifikasi teknisnya, agar penyelenggaraan pertandingan dapat dilaksanakan sesuai ketentuan, dan kualitas pertandingan dapat dipertanggungjawabkan.
Direncanakan, ada tiga pola pengadaan peralatan, yaitu beli, sewa beli dan sewa. Ketiga pola tersebut bertujuan untuk efisiensi pengadaan peralatan.
“Yang ketiga, terkait bidang pertandingan, misalnya Panitia pelaksana (Panpel). Kita minta agar kuota Panpel betul-betul dapat disusun sesuai kebutuhan, untuk efesiensi dan efektivitas pelaksanaan,” kata M. Nasir yang juga Sekum KONI Aceh.
“Jadi sekali lagi kami sampaikan, dari visitasi ini, akan disusun rencana, yang kemudian menjadi finalisasi pelaksanaan PON 2024, baik untuk venue yang sesuai, peralatan yang berstandar, Panpel yang efesien dan efektiv, hingga jadwal pelaksanaan masing-masing cabor.”
Dari perkembangan persiapan pelaksanaan hingga saat ini, M. Nasir optimis perhelatan PON XXI tahun 2024, Aceh akan mampu menjadi penyelenggara yang sukses.
Dalam forum visitasi tersebut, di hadapan para TD dan Pendamping Cabor, Kepala Dinas (Kadis) Perkim Aceh, Ir. Muhammad Adam, S.T., M.M., juga melaporkan progres pembangunan dan renovasi beberapa venue PON di Aceh.[](ril)