LHOKNGA – Geuchik gampong yang dipilih oleh masyarakat harus dapat menyelesaikan secara musyawarah dan mufakat bila terjadi masalah pengelolaan anggaran gampong. Masyarakat juga diminta untuk dapat memahami bahwa geuchik tidak dapat berjalan sendiri, tetapi memerlukan dukungan dan pengawasan dari Tuha Peut serta masyarakat.
Demikian disampaikan Camat Lhoknga, Drs. Ramli, MM, saat melantik Faisal, sebagai Geuchik Gampong Mon Ikuen, Selasa, 16 Februari 2016. Dalam kegiatan yang berlangsung di Meunasah Gampong Mon Ikeun ini, Camat Ramli juga melantik Tuha Peut gampong setempat.
Acara pelantikan dan pengukuhan ini turut dihadiri oleh unsur gampong, masyarakat, Forum Geuchik Lhoknga, Imum Mukim Lhoknga, Imum Chiek Mesjid Al Ishlah Lhoknga, Polsek Lhoknga, Danramil Lhoknga, KUA Lhoknga, dan perwakilan PT. Lafarge Cement. Kegiatan ini juga dihadiri para pemuda dari Ikatan Pemuda Mukim dan para tokoh masyarakat Lhoknga.
“Gampong Mon Ikeun yang merupakan ibu kota Kecamatan Lhoknga yang memiliki sumber daya alam berupa sawah, tempat wisata yang telah menjadi daya tarik wisatawan asing, memiliki 15 home stay tempat penginapan, lapangan golf, kantor pemerintahan Kecamatan, dan PT. Lafarge Cement. Dengan potensi yang ada, bagaimana memanfaatkan itu semua agar terkelola dengan baik dan dapat meningkatkan pendapatan gampong serta membuka lapangan kerja bagi masyarakat Gampong Mon Ikeun, dan sumber pendapatan untuk daerah,” kata Camat Ramli.
Proses pemilihan Geuchik Mon Ikeun dilaksanakan secara langsung pada 20 Desember 2015. Sementara pemilihan Tuha Peut gampong dilakukan pada 13 Desember 2015.
“Perlu disadari dalam proses demokrasi, perbedaan pendapat dan pilihan merupakan bagian yang tidak bisa dihindari. Oleh karena itu, mari kita memandang perbedaan itu sebagai rahmat dari Allah SWT, bukan sesuatu yang menyebabkan kita saling menyalahkan antara satu dengan yang lain karena merasa benar. Kita semua yakin bahwa pada hakikatnya dalam pemilihan geuchik ada yang menang,” ujarnya.
Camat Ramli turut mengingatkan Faisal selaku geuchik baru Mon Ikeun yang memiliki tugas dan tanggung jawab cukup berat di masa mendatang. Hal tersebut memerlukan langkah-langkah strategis untuk memanfaatkan potensi gampong yang dimiliki.
“Kerjasama dan kebersamaan yang baik antara geuchik dan tuha peut atau Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai mitra kerja, dan keterlibatan seluruh komponen masyarakat dalam menyusun strategi kebijakan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan tingkat gampong sangat diperlukan. Untuk itu sikap proaktif, inovatif, kreatif mutlak diperlukan,” katanya.[](bna)