IDI RAYEK- Proyek pelebaran Jalan lintas negara Medan – Banda Aceh tepatnya di Gampong Tepin Pukat, Kecamatan Nurussalam Bagok, Kabupaten Aceh Timur terkesan mengancam keselamatan pengguna jalan, pasalnya di pingir badan jalan yang digali dengan kedalaman lebih kurang 50 sampai 60 centimeter itu tidak diberi rambu- rambu peringatan bagi pengguna jalan.
Amatan portalsatu.com dilapangan untuk rambu-rambu pembatas hanya diletakkan kayu atau potongan pohon kelapa tanpa memenuhi standar rambu rambu jalan.
“Itu cuma kayu yang diletakkan dipinggir jalan, kalau kita pengguna jalan waktu siang hari memang kita tahu ada penggalian, kalau malam hari tiba itukan tidak terlihat jelas, sedangkan kedalamannya itu bisa mengacam keselamatan kita,” ujar Muhammad salah satu pengguna jalan yang melintas dari arah Lhoksemawe menuju kota Idi kepada portalsatu.com, Rabu, 2 Maret 2016.
Hal senada juga disampaikan pengguna motor roda dua Muhajir warga kecamatan Pante Bidari.
“Proyek ini sudah beberapa hari berjalan tapi kita lihat jarang petugas pelaksana proyek berada dilokasi mengatur jalan, kalau sempat kita terpeleset dan memakan korban ini mau kita minta tuntut sama siapa? Jangan hanya fokus pada cepat siapnya proyek, tapi keselamatan orang lain perlu juga di perioritaskan,” katanya.
Selain itu Muhajir juga meminta kepada pelaksana proyek untuk segera memberikan rambu- rambu yang memenuhi standar lalu lintas sebelum memakan korban jiwa.
“ Kalau sudah ada korban tidak ada guna juga proyek jalan itu bagus, siapapun yang menjalankan kegiatan itu kita minta bekerja dengan baik dan mengutamakan keselamatan semua pihak, bek gara gara proyek mate ureng bak jalan,” katanya.[](tyb)