LHOKSEUMAWE – PT Pema Global Energi (PGE) akan merealisasikan komitmen kerja pasti selama lima tahun dengan melakukan kegiatan seismik 3D yang nilai investasinya sebesar USD 33,9 juta.
“Insya Allah, akan dimulai pada semester dua tahun ini. Mohon doa dan dukungan para pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat Aceh, semoga operasional dan proses pencarian sumber baru migas kita ini berhasil karena hal ini akan menentukan keberlangsungan Blok B 20 tahun ke depan. Jika kita gagal maka Blok B ini secara keekonomian hanya bisa beroperasi sampai dua tahun ke depan sampai 2024,” ujar Direktur Utama PGE, Teuku Muda Ariaman.
Teuku Muda Ariaman menyampaikan itu pada acara Kenduri Syukuran Satu Tahun Pengelolaan Wilayah Kerja B/Blok B, yang digelar PGE di Gedung Multi Purpose Kompleks Perumahan PT Perta Arun Gas (PAG), Lhokseumawe, Kamis, 26 Mei 2022.
Menurut Ariaman, selama mengelola Blok B, PGE telah berhasil menaikkan jumlah produksi rata-rata gas lebih tinggi 5 persen dari anggaran, dan realisasi anggaran lebih efesien 30 persen. Tenaga kerja saat ini di PGE 86 persen putra daerah dari Aceh Utara dan Lhokseumawe, Banda Aceh dan Aceh Timur 9 persen, sisanya 5 persen dari luar Aceh.
“PGE juga merupakan pembayar pajak terbesar ketiga di Aceh pada tahun 2021,” ujar Ariaman.
Ariaman menyebut terkait kepemilikan 10 persen saham Kabupaten Aceh Utara dalam pengelolaan Blok B melalui BUMD Aceh Utara, PT Pase Energi, sedang dalam proses Due Deligence di Kementerian ESDM dan diharapkan akan selesai pada akhir tahun ini.
Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), Teuku Mohamad Faisal, mengatakan PGE telah menunjukkan prestasinya dalam mengelola Blok B dengan mempertahankan jumlah produksi sesuai target berkat dukungan semua pihak.
“PGE juga berkomitmen untuk melakukan komitemen kerja eksplorasi atau pencarian sumber migas baru. Butuh dukungan semua pihak agar kegiatan ini berjalan lancar sehingga bisa memberikan dampak sangat baik untuk pembangunan Aceh ke depan,” ujarnya Faisal dalam sambutannya pada acara tersebut.
Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menyampaikan apresiasi atas keberhasilan dicapai PGE setelah satu tahun mengelola Blok B di Aceh Utara. Nova menyebut alih kelola Blok B ini hasil perjuangan panjang, mulai dari konflik bersenjata hingga proses perdamaian dan lahirnya UUPA yang mengatur Aceh berhak mengelola migas sendiri.
“Terbukti hari ini kita sudah berdaulat di bidang migas setelah 40 tahun lebih dikelola oleh perusahaan asing dan BUMN. Alhamdulillah, sudah satu tahun ini kita kelola sendiri sehingga hasilnya sebesar-besarnya digunakan untuk kesejahteraan masyarakat Aceh. Yang terpenting adalah kita harus mensyukuri nikmat Allah ini dengan kerja nyata” ujar Nova.
Dalam rangkaian acara tersebut, Gubernur Aceh bersama unsur pimpinan daerah lainnya juga melakukan peusijuek dimulainya proses pengaspalan jalan yang menghubungkan antara Kecamatan Matangkuli ke Kecamatan Pirak Timu, Aceh Utara, sepanjang 8 kilometer yang akan segera dilaksanakan PGE dengan melibatkan kontraktor lokal di ring 1 perusahaan.
Jalan tersebut saat ini dalam kondisi rusak parah sehingga sangat sulit dilalui masyarakat. Bahkan jalan tersebut belum pernah diaspal sejak puluhan tahun lalu.
Selain Gubernur Aceh, turut hadir Ketua DPRA, Saiful Bahri, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh, Mahdinur, unsur Forkompimda Aceh Utara dan Lhokseumawe, serta tamu undangan lainnya.[]