Senin, Oktober 7, 2024

Tidak Ikut Seleksi PPPK,...

SUBULUSSALAM - Ratusan tenaga kesehatan (Nakes) Kota Subulussalam datangi Kantor DPRK Subulussalam, Senin,...

Anggota DPRK Antoni Angkat...

SUBULUSSALAM - Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Subulussalam diingatkan agar menjaga netralitas...

Emak-Emak Gayo Lues Muak...

BLANGKEJEREN - Emak-emak di Kabupaten Gayo Lues mengaku sudah muak dengan janji kandidat...

Kaesang Pangarep Optimis Bintang-Faisal...

JAKARTA - Calon Wali Kota Subulussalam, H. Affan Alfian Bintang, S.E bersilaturahmi dengan...
BerandaBerita Aceh UtaraTgk Ni Meninggal,...

Tgk Ni Meninggal, Wali Nanggroe: Aceh Kehilangan Salah Seorang Tokoh Perjuangan

BANDA ACEH – Meninggalnya Tgk. Zulkarnaini bin Hamzah akrab disapa Tgk. Ni menjadi duka mendalam bagi masyarakat Aceh, khususnya kalangan para mantan pejuang Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Mantan Panglima GAM Wilayah Pase tersebut meninggal dunia pada Jumat, 17 Maret 2023, sekitar pukul 10.00 WIB, di Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh.

“Meninggalnya Tgk. Ni bukan hanya kehilangan besar bagi keluarga dan kerabat, tapi juga bagi seluruh bangsa Aceh, khususnya bagi kalangan pejuang GAM,” kata Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al Haythar, seperti disampaikan Kabag Humas dan Kerja Sama Wali Nanggroe M. Nasir Syamaun, M.PA.

Menurut M. Nasir, Wali Nanggroe menuturkan, Tgk. Ni merupakan salah seorang sosok idealis dalam perjuangan Aceh, baik pada masa perjuangan bersenjata, maupun perjuangan politik setelah penandatanganan MoU Helsinki 2005.

Sebagai lulusan pendidikan militer di Tripoli, Libya, bagi Wali Nanggroe, Tgk. Ni tidak hanya menguasai ilmu militer, tapi juga sosok idelogis yang memiliki kemampuan pengkaderan yang baik.

Pascadamai Aceh tahun 2005, almarhum Tgk. Ni menjabat sebagai Panglima Komite Peralihan Aceh (KPA) Wilayah Samudra Pase selama beberapa periode, dan juga Ketua Komite Mu’allimin Aceh (KMA).

“Mari sama-sama kita doakan, semoga apa yang dilakukan almarhum semasa hidup, menjadi catatan amal ibadah di hadapan Allah SWT,” kata Wali Nanggroe.

Kepada keluarga yang ditinggalkan, Wali Nanggroe berpesan untuk beu rayeuk saba (tabah menghadapi cobaan). “Insya Allah apa yang almarhum perjuangkan semasa hidup, akan tetap terus kita perjuangkan sampai kapanpun,” kata Wali Nanggroe.[](rilis)

 

Baca juga: