SIGLI – Seorang tokoh masyarakat Tiro, Teungku Muhammad Hasan minta Bappeda merencanakan pembangunan sesuai kebutuhan masyarakat. Ia juga mengingatkan agar pelaksana proyek-proyek fisik tidak bermain curang.

“Karena banyak proyek selama ini dikerjakan asal jadi, sehingga baru saja selesai dikerjakan, rusak lagi,” kata Muhammad Hasan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Pidie, Senin, 14 Maret 2016. Akan tetapi, Hasan tidak menyampaikan contoh proyek yang ia sebut asal jadi itu.

Musrenbang yang digelar di Oproom Sekretariat Kabupaten Pidie dibuka Wakil Bupati Pidie M. Iriawan, S.E. Musrenbang ini untuk menjaring aspirasi masyarakat dan masukan dari Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK), sehingga menghasilkan penyusunan rencana pembangunan yang aspiratif dan terstruktur demi kepentingan masyarakat.

Kegiatan tersebut diikuti ratusan tokoh masyarakat dari 23 kecamatan, camat, SKPK, tokoh agama, tokoh pemuda, LSM, dan perwakilan perempuan. Banyak saran membangun dan kritikan pedas disampaikan para peserta ketika sesi tanya jawab dibuka.

Para peserta menilai selama ini banyak usulan yang menjadi kebutuhan masyarakat belum tertampung. Bahkan ada usulan yang setiap tahun disampaikan, tetapi tidak pernah terealisasi. Misalnya, jembatan gantung Lampoh Krueng. Padahal, jembatan itu berada di dalam kota yang merupakan jalur vital masyarakat setempat.[]