SIGLI – Penanganan pengungsi Rohingya yang mendarat di pesisir laut Muara Tiga, Pidie, pekan silam, kini menjadi tanggung jawab United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Indonesia dan International Organization for Migration (IOM).
Perwakilan badan dunia yang menangani masalah pengungsi luar negeri itu mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan masyarakat Kabupaten Pidie atas respons positif terhadap aksi kemanusian sangat baik terhadap penanganan pengungsi Rohingya.
Hal itu dikatakan Perwakilan UNHCR Indonesia, Ann Maymann saat pertemuan dengan Pj. Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto, di Pendopo Bupati, Kamis, 5 Januari 2023.
“Kita sangat kagum atas aksi kemanusiaan yang dilakukan pemerintah dan masyarakat Pidie sangat cepat dan baik. Kami sangat berterima kasih atas kebaikan pemerintah dan masyarakat di sini,” ucap Ann.
Untuk selanjutnya, kata Ann, penanganan pengungsi Rohingnya yang saat ini ditampung di gedung Yayasan Mina Raya, Kecamatan Padang Tiji, menjadi tangung jawab pihak UNHCR dan IOM.
Dalam penanganan nantinya, menurut Ann, pihaknya senantiasa berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Pidie untuk penyediaan kebutuhan dasar, yakni makanan, air bersih dan pendidikan bagi anak-anak.
Langkah lain akan dilakukan dua lembaga dunia itu, registrasi untuk 174 warga Rohingya yang hidup di penampungan sementara tersebut.
Sementara itu, Pj. Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto, juga berterima kasih kepada UNHCR dan IOM Indonesia yang langsung datang menangani pengungsi Rohingya, sehingga persoalan pengungsi dapat ditanggulangi secara baik dan teratur.
“Persoalan kemanusian sudah menjadi tanggung jawab bersama, termasuk penanganan etnis Rohingya yang terdampar di Pidie,” kata Wahyudi.
Meski sempat adanya anggapan di tengah-tengah masyarakat, imigran Rohingya berperilaku jelek sehingga berat untuk diterima kehadiran mereka. Tapi pemerintah, lanjut Wahyudi terus melakukan upaya agar apa yang dikhawatirkan masyarakat kepada warga Rohingya tidak terjadi.
“Kita akan lakukan dua hal yang terpenting dalam penanganan warga pengungsi, pembinaan secara kontinu dan pengawasan secara bersama-sama,” pungkas Pj. Bupati.[](Zamahsari)