25.9 C
Banda Aceh

Corak Ideologis PAS Aceh

Oleh: Khairul Amri, M.H.
[Mahasiswa Doktor Filsafat Universitas Islam Sultan Syarif Ali (UNISSA) Brunei Darussalam. Majelis Pimpinan Pusat Pemuda PAS Aceh]

Eksistensi dan ideologi partai politik diasumsikan memiliki peran penting dalam memengaruhi kebijakan publik bahkan mengganti kekuasaan. Keberadaan partai politik serta bentuk ideologi yang dianut tidak terlepas dari orientasi dan persepsi para pendiri partai sebagai landasan gerak dan kerja partai.

Ideologi memiliki empat fungsi yang saling mengait, yaitu sebagai penjelas atau eksplanasi, sebagai pijakan pola sikap atau orientasi, sebagai media evaluasi, dan sebagai pijakan aktualisasi program, sehingga seluruh agenda dan peran yang dijalankan harus merujuk dan mencerminkan asas yang dianutnya.

Perbincangan hangat saat ini adalah kehadiran Partai Adil Sejahtera (PAS) Aceh, di mana mayoritas Ulama Aceh menjadi tokoh partainya. PAS Aceh hadir membawa formula baru dalam perpolitikan di mana Amar Makruf dan Nahi Mungkar sebagai ideologi dan asas praktik politiknya. Hal ini tidak terlepas dari orientasi tokoh pendiri PAS untuk menjadikan Islam sebagai landasan eksplanasi, diferensiasi, dan evaluasi atas kerja partai sebagaimana fungsi ideologi pada umumnya. Ini menunjukkan bahwa faktor agama adalah salah satu landasan eksistensinya dalam kontestasi politik di Aceh.

Semarak perjuangan keislaman yang dilakukan oleh PAS Aceh dapat dilihat pada ranah simbolik yang terindikasi adanya upaya memasukkan simbol-simbol keislaman dalam konteks politik, kekuasaan dan kebijakan sebagai kontrol sekaligus pandu yang harus dijalankan di Aceh. Sebagaimana yang telah dinyatakan oleh tokoh-tokoh PAS saat acara Syukuran Akbar PAS Aceh di Makam Sultan Malikussaleh, Gampong Beuringen, Kecamatan Samudera, Aceh Utara, Rabu, 22 Februari 2023.

Terdapat tiga ideologis PAS yang jauh berbeda dengan partai lainnya di Aceh. Pertama, wewenang dan pengambil kebijakan tertinggi partai berada pada tangan Mustasyar, di mana mayoritasnya adalah para ulama Aceh. Kedua, jumlah calon legislatif adalah 60 persen dari kalangan tokoh agama dan 40 persen dari kalangan lainnya yang dianggap telah loyal kepada PAS Aceh. Ketiga, semua orang yang terlibat dalam PAS baik anggota partai maupun anggota legislatif dan eksekutif wajib menjalankan amar makruf dan nahi mungkar dalam setiap kebijakan politik yang diambil.

Eksistensi PAS Aceh serta ideologi yang dianut, diharapkan bisa memainkan peran yang baik dalam mewarnai atmosfir perpolitikan di Aceh saat ini. Sehingga terwujudlah peradaban Islam dalam setiap lini kehidupan masyarakat dalam negera demokrasi. Namun demikian, sebagai catatan bagi PAS Aceh bahwa ideologi bukan sekadar doktrin, kepercayaan, norma dan simbol, tetapi sebagai penggerak perilaku dan tindakan yang khas yang dilaksanakan secara konsisten. Namun, ini perlu didukung oleh sistem kepartaian yang representatif dan proporsional, juga memiliki struktur dan sistem dengan mekanisme dan fungsi internal serta kemampuan eksternal ketika berhadapan dengan berbagai persoalan politik dalam mengatur kepentingan masyarakat.

Komitmen PAS Aceh adalah sebagai wadah produk politik Islam modern yang tumbuh dalam negara demokrasi, maka mau tidak mau PAS harus mampu melakukan formulasi terhadap syariah yang menjadi rujukan dalam perjalanan partai, sehingga bisa kontekstual dan diterima oleh masyarakat yang plural.

Menurut hemat kami, formulasi nilai-nilai Islam (tathbiqus syari’ah) paling substantif yang mesti diperjuangkan oleh PAS dalam merespons realitas kondisi Aceh saat ini, bukan hanya nilai-nilai yang bersifat simbolik di mana kebenarannya telah diyakini oleh umat Islam pada umumnya. Akan tetapi juga keadilan, kejujuran, kepercayaan, kebersamaan, persatuan, kesetaraan di depan hukum, HAM serta UUPA dengan konsep amar makruf nahi mungkar.

Oleh karena itu, kita berharap formulasi tersebut tercantum secara konsisten dalam ranah teoretis setiap partai lokal Aceh baik dalam teori ideologi maupun sistem kepartaian, karena ini merupakan bagian penting dalam menentukan arah dan langkah partai sebagai pembuat kebijakan-kebijakan politik.[]

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

BERITA POPULER

Terbaru

Balap Liar di Pidie, Puluhan Sepmor Knalpot Brong Diangkut Polisi

SIGLI - Puluhan sepeda motor (sepmor) yang sudah dipreteli dan menggunakan knalpot brong diamankan...

Dua Qari Muda Aceh Besar akan Bersaing di PTQ RRI Nasional

BANDA ACEH - Dua anggota Ikatan Persaudaraan Qari-Qariah dan Hafiz-Hafizah (IPQaH) Aceh Besar meraih...

Semakin Elegan, Honda Gold Wing 1800 Terbaru Hadir di Indonesia

JAKARTA – PT Astra Honda Motor (AHM) memasarkan versi terbaru Honda Gold Wing 1800,...

Dukungan Anies Capres 2024, Nasdem, Demokrat, dan PKS Tandatangani Piagam Kerja Sama

JAKARTA - Tiga partai politik yang telah memberikan dukungan resmi dan mencalonkan Anies Baswedan...

Komisi I DPRK Lhokseumawe Tetapkan Pansel Komisioner KIP

LHOKSEUMAWE - Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Lhokseumawe telah menetapkan lima anggota...

Dinas PK Aceh Utara Punya Ratusan Guru Penggerak untuk Tingkatkan Mutu Pendidikan

ACEH UTARA - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (PK) Aceh Utara melaksanakan kegiatan Program Organisasi...

AJI Desak DPR dan Pemerintah Kembali ke Konstitusi, Batalkan UU Cipta Kerja

JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI telah mengesahkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor...

Menelan Ludah tidak Batalkan Puasa Asalkan Memenuhi Tiga Syarat Ini

Berpuasa adalah menahan dari tidak makan, minum dan hal-hal lain yang membatalkan puasa.Banyak orang...

Pemkab Aceh Utara Percepat Pembangunan

LHOKSUKON - Pemkab Aceh Utara melalui Unit Layanan Pengadaan (ULP) telah mengumumkan pemenang 25...

Kadis PK Aceh Utara Minta Kepala Sekolah Bikin Inovasi Belajar Program Ramadan

ACEH UTARA - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (PK) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes)...

Jemaah Salat Tarawih Padati Masjid Agung Baiturrahim Lhoksukon

LHOKSUKON - Ramai jemaah memadati Masjid Agung Baiturrahim Lhoksukon, Aceh Utara, saat salat tarawih...

Hadiri SPBE Summit 2023, Pj Wali Kota Imran: Lhokseumawe Siap Transformasi Digital

JAKARTA – Pj. Wali Kota Lhokseumawe, Dr. Imran, menghadiri kegiatan Digital Goverment Award Sistem...

Proyek Bendung Krueng Pase Mangkrak, BEM FH Unimal Gelar Aksi di Jakarta

JAKARTA - Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh menggelar aksi di depan gedung...

Janda Miskin di Gubuk Derita Bikin Kapolres Aceh Utara Datang Bawa Bantuan

ACEH UTARA - Sapiah (56), warga Gampong Ule Blang, Kecamatan Pirak Timu, Aceh Utara,...

Pujasera Kota Subulussalam Diharapkan Dapat Mendorong Laju Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat

SUBULUSSALAM - Pusat Jajaran Selera Rakyat (Pujasera) Lapangan Beringin dengan wajah baru dan fresh...

Beragama tapi Mencari Dunia

Oleh: Muhammad Syahrial Razali Ibrahim*Sebuah video pendek berseleweran di beberapa grup media sosial yang...

Ketika Kapolres Naik Perahu ke Sarah Raja, Rombongan Darat Terjebak Lumpur, dan Mendaki ‘Bukit Runtuh’

ACEH UTARA - Kapolres Aceh Utara AKBP, Deden Heksaputera, bersama para personel Polres mengarungi...

AJI Lhokseumawe Buka Kelas Jurnalistik Ramadan 2023

LHOKSEUMAWE - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Lhokseumawe akan membuka Kelas Jurnalistik Ramadan 1444 H/2023...

Pantau Harga Bahan Pokok, Wali Kota Bersama Forkopimda Sidak Pasar

SUBULUSSALAM - Wali Kota Subulussalam, H. Affan Alfian Bintang, S.E melaksanakan inspeksi mendadak (Sidak)...

Aceh UMKM Expo 2023 Bukukan Transaksi Rp6,4 Miliar

BANDA ACEH – Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Aceh, Azhari,...