ACEH UTARA – Masyarakat Kecamatan Nibong, Aceh Utara, melakukan aksi di Gampong Tanjong Putoh, Nibong, Senin, 23 Mei 2022, untuk melarang truk bermuatan material berat melintas di jalan kecamatan tersebut. Pasalnya, jalan utama Kecamatan Nibong rusak parah di beberapa titik akibat sering dilintasi truk mengangkut batu gajah, pasir bercampur kerikil, dan tanah dari Kecamatan Meurah Mulia, Aceh Utara.
Massa aksi itu berjumlah sekitar 60 orang mendapat pengawalan dari personel Polsek Nibong.
Koordinator aksi, Abdurrahman, kepada portalsatu.com, mengatakan masyarakat melakukan protes terhadap pihak pengelola galian batu gajah, pasir bercampur kerikil, dan tanah. Sebab, pengangkutan material berat dari Meurah Mulia itu menggunakan truk yang melintasi Nibong telah menyebabkan badan jalan rusak berat di sejumlah lokasi.
Abdurrahman menyebut masyarakat tidak ingin jalan yang menghubungkan Nibong dengan Meurah Mulia tersebut semakin bertambah rusak di titik lainnya tanpa kepedulian dari pengelola galian yang ada di kecamatan tetangga.
“Truk itu mengambil batu gajah dari Kecamatan Meurah Mulia melintasi jalan utama Kecamatan Nibong, mengakibatkan kerusakan jalan. Maka kita protes terhadap pihak pengelola pengambilan batu gajah yang ada di kecamatan tersebut. Tapi kami tidak tahu batu itu dibawa kemana. Kondisi ini terjadi lima bulan terakhir. Tuntutan kami, badan jalan yang sudah rusak harus diperbaiki kembali,” kata Abdurrahman yang juga Mukim Simpang Paya, Nibong.
“Kalau melintas dibolehkan, cuma jika kondisi jalan sudah rusak begini harus ada kepedulian. Karena jalan ini dimanfaatkan masyarakat dalam beraktivitas sehari-hari, tentunya perlu kerja sama yang baik. Bukan bermaksud tidak boleh melewati jalan kecamatan ini,” tambah Abdurrahman.
(Jalan di Kecamatan Nibong rusak parah. Foto: Ist)
Menurut Abdurrahman, direncanakan besok (Selasa, 24 Mei 2022), dilakukan pertemuan antara pihak pengelola galian itu dengan masyarakat di Kantor Polsek Nibong difasilitasi Muspika untuk mencari solusi permasalahan tersebut.
Kapolres Aceh Utara AKBP Riza Faisal melalui Kapolsek Nibong Iptu Muslim membenarkan perwakilan masyarakat melakukan aksi protes terkait keluhan mereka bahwa truk pengangkut batu gajah dan material berat lainnya dari Meurah Mulia melintasi jalan utama Nibong. Pasalnya, dampak dari pengangkutan tersebut sebagian badan jalan sudah berlubang sehingga masyarakat Nibong merasa dirugikan.
“Tapi sudah dikoordinasikan dengan pihak pengelola batu gajah tersebut. Mungkin besok (Selasa) akan dilakukan mediasi antara kedua belah pihak di Polsek Nibong,” ujar Iptu Muslim.
Iptu Muslim mengaku pihaknya tidak mengetahui apakah pengambilan batu gajah itu legal atau ilegal, karena lokasinya berada di Meurah Mulia. “Yang jelas akan dicari solusi terbaik menyangkut tuntutan warga Nibong,” ucapnya.[]