Selasa, Oktober 8, 2024

Ketua KNPI Gayo Lues...

BLANGKEJEREN - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Gayo Lues mengajak seluruh lapisan...

Pantau Harga Komoditi di...

SUBULUSSALAM - Penjabat (Pj) Wali Kota Subulussala., H. Azhari, S. Ag., M.Si mengatakan...

Pj Wali Kota Subulussalam...

SUBULUSSALAM - Pemerintah Kota Subulussalam memberikan penghargaan dan bonus kepada atlet berprestasi pada...

Pj Bupati Syakir Terbitkan...

KUTACANE - Pj. Bupati Aceh Tenggara, Syakir, telah menerbitkan surat edaran kepada seluruh...
BerandaBerita Gayo LuesKepala BNNK: Laporan...

Kepala BNNK: Laporan Informan, Puluhan Hektare Ladang Ganja di TNGL Gayo Lues

BLANGKEJEREN – Kabupaten Gayo Lues yang berada di kaki hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) diduga banyak ditanami ganja oleh oknum tertentu. Laporan diterima Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Gayo Lues ada puluhan hektare hutan TNGL yang ditanami ganja.

“Berdasarkan laporan informan BNNK Gayo Lues, ada sekitar 50 hektare hutan TNGL yang dijadikan ladang ganja. Ada yang sudah dimusnahkan dan ada juga yang belum tersentuh lantaran jauh di tengah hutan,” kata Fauzul Iman, Kepala BNNK Gayo Lues saat konferensi pers, Rabu, 4 Oktober, 2023, di aula kantor BNNK.

Berdasarkan informasi tersebut, kata Kepala BNNK, ladang ganja yang ada di Gayo Lues itu berlokasi di hutan TNGL Desa Agusen, di TNGL Pepelah, di Tongra, di dekat Danau Marpunge, dan di TNGL Pungke.

“Penanaman ganja di Gayo Lues berpindah-pindah, belum pernah dilakukan pemusnahan di lahan yang sama selama dua kali, palingan berdekatan atau beda satu gunung lagi,” kata Fauzul Iman.

Untuk menekan peredaran gelap narkotika di Kabupaten Gayo Lues, BNNK sudah berupaya melakukan berbagai program agar masyarakat mau beralih dari menanam ganja ke tanaman lain.

“Upaya yang sudah dilakukan BNNK Gayo Lues tahun 2023 ini di antaranya pencegahan melalui program P4GN ke tingkat siswa, mahasiswa, dan ibu rumah tangga, mendeteksi dini melalui tes urine, melaksanakan Bimtek melalui life skill, pembinaan desa bersinar, hingga memberikan bantuan bibit tanaman pengganti ganja,” ujarnya.

“Khusus untuk menangani ladang ganja di Gayo Lues, kami dari BNNK membutuhkan pesawat tanpa awak, dan anggaran pemusnahannya. Karena selama ini, kami di BNNK tidak memiliki anggaran pemusnahan dan tidak memiliki fasilitas seperti pesawat tanpa awak,” pungkas Fauzul Iman.[]

Baca juga: