LHOKSEUMAWE – Mantan Wali Kota Lhokseumawe, Suaidi Yahya, ditahan sejak ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pada pengelolaan PT Rumah Sakit Arun tahun 2016-2022, Senin, 22 Mei 2023. Tersangka Suaidi Yahya ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Lhokseumawe sebagai tahanan titipan Jaksa Penyidik Kejari Lhokseumawe.
Sejak mantan Wali Kota Lhokseumawe dua periode itu ditahan di Lapas, kabarnya sejumlah pihak telah datang menjenguk, selain keluarganya, setelah mendapat izin dari Jaksa. Terbaru, salah seorang ulama Aceh, Tgk. H. Muhammad Ismy atau Abu Madinah, membesuk Suaidi Yahya, Senin, 26 Juni 2023, menjelang siang.
Kedatangan Abu Madinah bersama rombongan disambut Plt. Kalapas Kelas IIA Lhokseumawe, Efendi. Abu Madinah memasuki Lapas menggunakan kursi roda, dan bertemu Suaidi Yahya di kantin dalam Lapas tersebut.
Pantauan portalsatu.com, Suaidi Yahya mengenakan baju kaos berkerah warna hitam dan celana kain hitam, menyambut Abu Madinah dengan mencium tangan ulama itu. Suaidi kemudian berbincang-bincang dengan Abu Madinah sambil santai dan tampak gembira.
“Alhamdulillah, kondisi kesehatan saya baik-baik saja. Tapi, saya kan sudah lama terkena penyakit stroke, jadi kaki kanan saya terkadang sesekali agak nyeri dan kebas. Saat berjalan saya pincang sebelah. Kaki kiri tidak ada kendala, masih normal seperti biasa,” kata Suaidi Yahya kepada portalsatu.com di sela-sela ia berbincang dengan Abu Madinah di kantin Lapas.
Suaidi mengaku harus mengkonsumsi obat pengencer darah karena darahnya agak kental, dan juga obat penyakit gula. “Obat ini tidak boleh terlalu banyak kita pakai, dalam sehari cukup sekali saja supaya tidak tinggi dosisnya. Tetapi, selama saya di sini (Lapas) tidak mengalami sakit yang parah, cuma sesekali hanya nyeri dan kebas saja di bagian kaki kanan,” ujarnya.
Di Lapas itu, Suaidi menghuni kamar (sel) nomor 17 bersama 19 tahanan lainnya. Dia mengaku selama di dalam tahanan sesekali mengaji, selain salat lima waktu. “Kalau jenuh itu ada waktunya, dan ada juga tidak. Apalagi saya dulu pernah (mondok) di pesantren, jadi sudah terbiasa ketika merasakan ruang gerak terbatas. Tentunya (Lapas) jauh berbeda dengan kondisi di pesantren, karena itu tempat menuntun ilmu bagi kita,” tutur Suaidi.
Suaidi mengaku sangat senang atas kunjungan ulama, sehingga ia menjadi lebih semangat dalam menghadapi permasalahan yang menimpanya saat ini. “Beliau (Abu Madinah) turut memberikan banyak motivasi serta menyemangati, juga menyampaikan agar menjaga kesehatan selama di Lapas,” ungkapnya.
“Saya tidak ingat lagi ada berapa pihak yang sudah membesuk, karena itu harus ada izin dari Jaksa Penyidik Kejari Lhokseumawe. Tapi, ketika orang mengunjungi saya hanya sebatas melihat kondisi kesehatan saja, itu kan biasa, dan siapa saja boleh besuk atas izin Jaksa,” tambah Suaidi.
Suaidi kembali mencium tangan Abu Madinah saat ulama itu pamit pulang.
Plt. Kalapas Kelas IIA Lhokseumawe, Efendi, tidak bersedia berkomentar terkait kunjungan Abu Madinah ke Lapas membesuk Suaidi Yahya. “Itu saya no comment. Itu harus ada izin pihak Kejaksaan (untuk besuk Suaidi). Kalian (wartawan) juga harus begitu (mendapat izin),” ucapnya.
“Kondisi kesehatan Pak Suaidi Yahya memang baik. Tapi, yang lebih paham itu keluarganya karena menyangkut kesehatan beliau,” ujar Efendi.[]