LHOKSEUMAWE – Asosiasi Pendamping Masyarakat dan Desa Nusantara (APMDN) Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Sertifikasi Kompetensi Tenaga Pendamping Profesional (TPP), di Aula Kantor Dinas Pendidikan Aceh Cabang Kota Lhokseumawe, Sabtu-Ahad, 22-23 Oktober 2022. Bimtek kali ini dikhususkan kepada Pendamping Lokal Desa (PLD), diikuti 208 peserta dari 27 kecamatan di Aceh Utara dan 4 kecamatan di Lhokseumawe.
APMDN menghadirkan dua narasumber dari Provinsi Aceh yang sudah kompeten dan memiliki sertifikat sebagai asesor dari BNSP, dan dibantu dua Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat dari Aceh Utara.
Bimtek tersebut untuk mempersiapkan kemampuan PLD dalam mengikuti uji kompentesi sesuai Permendesa Nomor 19 tahun 2020 dan Kepmendes Nomor 114 tahun 2022 tentang Sertifikasi. “Kegiatan ini guna mempersiapkan kemampuan kawan-kawan PLD untuk kesiapan dalam mengikuti uji kompetensi yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat,” kata Ketua Panitia Pelaksana Bimtek, Ngaliman S, didampingi Ketua APMDN Aceh Utara, Fachrurriza, S.IP., dan Ketua APMDN Lhokseumawe, Muhammad Danil, S.T.
Ngaliman menyebut sumber dana kegiatan ini hasil swadaya para PLD yang menjadi peserta. “Seluruh biaya yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan ini ditalangi oleh masing-masing peserta, dan ini tidak ada paksaan. Kita sampaikan kepada kawan-kawan PLD yang berkeinginan untuk mengikuti Bimtek silakan mendaftar melalui koordinator kecamatan dan disampaikan kepada kami agar bisa kita rekap,” ujar Ngaliman.
Ngaliman melanjutkan, setelah pihaknya memperoleh data jumlah peserta kemudian menyusun kebutuhan sehingga didapat besaran biaya yang harus dikumpulkan per PLD sebagai peserta. “Kita berharap kegiatan ini tidak sia-sia. Saya lihat kawan-kawan PLD sangat serius mengikuti tahapan materi, sehingga nantinya semua Tenaga Pendamping Profesional (TPP) bisa kompoten,” ucapnya.
Tahun ini, kata Ngaliman, sebanyak 270 kuota PLD yang disediakan, untuk Aceh Utara 35, dan Lhokseumawe 3. Diharapkan semua TPP dapat memanfaatkan momen ini sebagai peluang dan serius mempersiapkan dokumen yang diperlukan. “Kita akan terus memantau dan memberikan konsultasi dalam setiap proses,” katanya.
Salah seorang narasumber, Busra, S.T., menjelaskan Bimtek ini sangat penting mengingat para PLD masih banyak yang belum memahami tentang sistematika penyusunan portofolio, bukti-bukti apa saja yang harus dikumpulkan, dan output yang diharapkan pada setiap Kriteria Unjuk Kerja (KUK).
Dalam Bimtek ini mendetailkan 8 unit kompetensi pada skema PLD yang yang akan diuji kompetensi di depan asesor.
Salah seorang peserta, Vicky Maldini, PLD dari Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara, memberi tanggapan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi dirinya secara pribadi dan kawan-kawan lain semua sebagai peserta. Sebelum Bimtek ini dilaksanakan, seluruh TPP mulai mempelajari dan memahami proses sertifikasi TPP sesuai SKKNI Kepmenaker No. 201 baik melalui sosialisasi secara daring maupun tatap muka, masih terdapat sedikit kebingungan dalam melengkapi portofolio sertifikasi.
Namun, setelah mengikuti Bimtek, semua peserta menyadari pentingnya kegiatan ini dan mulai terbuka pemahaman secara detail terhadap bahan-bahan yang harus disiapkan ketika mengikuti uji kompetensi sertifikasi TPP sesuai SKKNI, kata Vicky Maldini.[](ril)