ACEH UTARA – Warga Dusun Sarah Raja, Desa Lubok Pusaka, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, mengeluhkan pembangunan jembatan gantung penghubung ke Dusun Sarah Gala, Desa Sah Raja, Kecamatan Pante Bidari, Kabupaten Aceh Timur. Pasalnya, pada pertengahan tahun 2022, kontraktor telah membangun fondasi tiang jembatan gantung bersumber dari APBN. Namun, hingga kini proyek jembatan tersebut belum rampung dikerjakan dan diduga mangkrak.
Pantauan portalsatu.com, Kamis, 2 Februari 2023, di tepi Krueng (Sungai) Arakundo, Sarah Raja, terlihat tiga fondasi tiang pancang jembatan yang sudah dilakukan pengecoran dan dipasang besi. Tampak juga dua mesin molen pengaduk semen, serta tumpukan batu dan pasir di lokasi tersebut. Di tempat itu ada tiga patok, dua di antaranya bercat merah dengan tulisan warna putih angka “7/9/2022”. Satu lainnya tanpa warna tertulis “18/9/2023”. Ketiga patok kecil itu berukiran lingkar.
Portalsatu.com bersama sejumlah orang kemudian naik perahu menyeberangi Sungai Arakundo ke Dusun Sarah Gala, Desa Sah Raja. Di sana, tampak satu fondasi lingkar besi, tumpukan material, dan sejumlah semen yang sudah mengeras.
Di dua lokasi fondasi tiang pancang jembatan itu—Sarah Raja dan Sarah Gala—tidak ada papan informasi proyek.
[Fondasi tiang jembatan gantung di Dusun Sarah Gala, Desa Sah Raja, Kecamatan Pante Bidari, Aceh Timur, Kamis, 2 Februari 2023. Foto: portalsatu.com/Fazil]
Untuk diketahui, anak-anak warga Dusun Sarah Raja harus mengarungi Sungai Arakundo sekitar 1 Km menggunakan perahu agar bisa bersekolah di SD Negeri Sarah Gala. Pasalnya, tidak ada jalan dan jembatan penghubung Sarah Raja-Sarah Gala. Begitu pula warga Sarah Raja yang berbelanja bahan kebutuhan pokok di Sarah Gala, mereka harus menyeberangi sungai besar itu memakai perahu.
Keuchik (Kepala Desa) Lubok Pusaka, Sulaiman S., mengatakan kebutuhan sangat mendesak di Dusun Sarah Raja jembatan penghubung ke Sarah Gala. Menurut dia, pada pertengahan tahun 2022, kontraktor membangun fondasi jembatan gantung bersumber dari APBN.
“Pertama dibangun fondasi dasar pada Juni 2022, setelah itu terhenti dua bulan, dan pada Oktober 2022 mereka lanjutkan lagi pekerjaan. Namun, sampai sekarang (Februari 2023) belum rampung jembatan gantung itu. Kita tidak tahu faktor apa kendalanya. Saya juga tidak ingat lagi nama perusahaan rekanan itu. Jika tidak salah itu (proyek jembatan gantung) dana aspirasi salah seorang anggota DPR RI asal Aceh,” tutur Sulaiman, Kamis (2/2).
Sulaiman berharap pemerintah segera menyelesaikan pembangunan jembatan tersebut agar anak-anak Sarah Raja tidak lagi naik perahu ke SD Sarah Gala. “Sangat sedih melihat anak-anak SD setiap hari harus naik perahu menyeberangi sungai besar untuk pergi ke sekolah. Masyarakat Sarah Raja yang ingin berbelanja dan salat Jumat juga harus lewat sungai ke Sarah Gala,” ungkap Sulaiman diamini Ketua Tuha Peut Lubok Pusaka, Abdul Wahab.
Kepala Dusun Sarah Raja, Zulkifli, mengatakan masyarakatnya sangat berharap adanya akses yang singkat, baik jalan maupun jembatan penghubung ke Sarah Gala. “Jika pemerintah tidak membangun jembatan gantung itu sampai selesai, anak-anak Sarah Raja tetap harus menggunakan perahu ke sekolah di Sarah Gala, walaupun itu sangat rawan,” ucap Zulkifli.
Baca juga: Ketika Bocah-Bocah Sarah Raja Naik Perahu ke Sekolah di Sarah Gala
Kepala Dusun Sarah Gala, Desa Sah Raja, Syarifuddin, juga mengatakan jika jembatan gantung itu dibangun sampai selesai maka akan memudahkan warga Sarah Raja ke Sarah Gala maupun sebaliknya. Dia menyebut jembatan itu sangat mendesak dibutuhkan terutama bagi anak-anak SD Sarah Raja yang bersekolah ke Sarah Gala.
“Akibat belum ada jembatan, terkadang sebagian siswa di Sarah Raja tidak rutin pergi sekolah ke Sarah Gala. Karena sesekali debit air sungai (Krueng Arakundo) tinggi hingga meluap ke permukiman warga, ataupun sampan hilang dibawa arus. Kira-kira begitulah kondisinya,” ungkap Syarifuddin.
Oleh karena itu, kata Syarifuddin, warga Dusun Sarah Raja dan Sarah Gala amat berharap pemerintah segera menyelesaikan pembangunan jembatan tersebut. “Karena masyarakat membutuhkan akses layak untuk berbelanja ke pasar, berkebun, anak-anak bersekolah dan mengaji,” ucapnya.
Menurut pihak pemerintah Desa Lubok Pusaka, kontraktor yang mengerjakan fondasi dasar tiang untuk jembatan gantung penghubung Sarah Raja-Sarah Gala pada tahun 2022 bernama Ardianto.
Portalsatu.com berupaya mengkonfirmasi Ardianto, pihak kontraktor (renakan) yang disebut mengerjakan proyek jembatan gantung di Sarah Raja, Lubok Pusaka, dengan mengirimkan pertanyaan via WhatsApp, Senin, 6 Februari 2023. Apa yang menjadi kendala sehingga proyek jembatan gantung itu terbengkalai setelah dibangun fondasi? Namun, Ardianto, belum merespons sampai Selasa (7/2), pagi.
Dihubungi melalui telepon, Selasa (7/2), sekitar pukul 10.06 WIB, Ardianto mengaku rekan dirinya yang mengerjakan proyek jembatan gantung di Lubok Pusaka itu. Ardianto mengiyakan untuk mengirimkan nomor kontak rekannya agar dapat dikonfirmasi portalsatu.com. Namun, sampai pukul 11.25 WIB, dia belum mengirimkan nomor kontak rekannya tersebut.
Hasil penelusuran portalsatu.com pada situs resmi LPSE Kementerian PUPR, Selasa (7/2), terdapat paket “Pembangunan Jembatan Gantung Lubok Pusaka” bersumber dari APBN tahun 2022. Proyek di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Aceh itu dengan pagu Rp4 miliar, lokasi pekerjaan Desa Lubok Pusaka, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara.
Sesuai jadwal dan tahapan tender paket pekerjaan konstruksi itu, proses lelang dimulai pada 21 Desember 2021, pengumuman pemenang 21 Januari 2022, dan masa penandatanganan kontrak 1 Februari 2022 – 14 Februari 2022.
Pemenang tender proyek “Pembangunan Jembatan Gantung Lubok Pusaka” itu adalah CV Pulo Tanjoeng, beralamat di Lhokseumawe, dengan harga kontrak Rp3,2 miliar.
Dari salah satu sumber, portalsatu.com memperoleh nomor kontak pemilik perusahaan tersebut. Akan tetapi, dua kali dihubungi via telepon, Selasa (7/2) menjelang siang, operator seluler menyampaikan, “Nomor yang Anda tuju sedang tidak dapat menerima panggilan”.
Sejauh ini, portalsatu.com belum memperoleh nomor kontak pihak Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Aceh untuk mengkonfirmasi tentang proyek jembatan gantung Lubok Pusaka tersebut.[](nsy)