ACEH UTARA – Tim Polres Aceh Utara menyita puluhan handphone saat penggeledahan semua kamar narapidana dan tahanan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Lhoksukon, Selasa, 30 Mei 2023. Salah satunya, handphone milik Hariadi, Direktur PT Rumah Sakit Arun Lhokseumawe (RSAL), tersangka kasus dugaan korupsi pada pengelolaan PT RSAL tahun 2016-2022.
Hariadi ditahan di Lapas Lhoksukon, Aceh Utara sebagai tahanan titipan penyidik Kejari Lhokseumawe sejak Sabtu, 27 Mei 2023. Sebelumnya, Hariadi ditahan di Lapas Lhokseumawe setelah ditetapkan sebagai tersangka pada Selasa, 16 Mei 2023.
Pantauan portalsatu.com, Selasa, tim Polres Aceh Utara melakukan razia dan penggeledahan di Lapas Lhoksukon, termasuk kamar hunian tersangka Hariadi di sel A4. Polisi turut mengamankan satu handphone milik Hariadi.
Hariadi bersama 28 tahanan lainnya
menghuni sel berukuran 6×7 meter. Tempat tidur Hariadi menggunakan spon busa tipis dan kecil.
Saat itu, Hariadi mengenakan baju kaos putih dan sarung biru. Dia menunjukkan tiga buku berjudul “Prophetic Leadership, Kepemimpinan Para Nabi“, “Bicara Itu Ada Seninya“, dan “The Deals of Warren Buffett“. Hariadi mengaku melewati hari-hari di dalam Lapas dengan membaca buku itu.
“Saya baru tiga hari di sini. Kegiatan saya cuma baca buku, mengaji, dan salat. Membaca buku itu untuk menambah ilmu pengetahuan bagi saya. Ada satu buku yang menceritakan tentang bisnis, dan juga mengenai kepemimpinan. Kalau handphone itu keluarga saya yang beli, dibawa masuk (ke Lapas),” kata Hariadi kepada wartawan di Lapas Lhoksukon.
Hariadi mengaku ia akan mengikuti proses hukum atas kasus yang menjeratnya. “Bagaimanapun kita ikuti saja aturan hukum, walaupun saya dalam pengelolaan Rumah Sakit Arun itu tidak menggunakan APBD satu rupiahpun,” ucapnya.
“Saya ikuti proses hukum yang pemeriksaan di Kejari Lhokseumawe, karena itu bagian dari tugas mereka untuk memproses ini. Nantinya kita lihat bagaimana hasil sidang. Yang penting kita mempersiapkan dokumen-dokumen yang sesuai atas dasar perjanjian, maka saya bisa melakukan kerja sama pemanfaatan aset Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN),” kata ayah empat anak itu.
Hariadi mengatakan dalam perjanjian kerja sama tersebut jelas disebutkan bahwa kerugian ataupun keuntungan ditanggung pihak kedua, dan dana operasional itu dikelola secara mandiri oleh Rumah Sakit Arun. “Yang jelas selama saya kontrak di 2016-2022 itu saya sudah setor senilai Rp24,8 miliar, ada perjanjian-perjanjian yang kita lakukan,” ujarnya.
Terkait penyitaan asetnya yang dilakukan penyidik Kejari Lhokseumawe, Hariadi mengaku tidak mengerti seperti apa. “Yang namanya proses hukum diikuti saja,” kata Hariadi lagi.
Hariadi mengaku saat masih ditahan di Lapas Lhokseumawe tidak sempat berkomunikasi dengan mantan Wali Kota Lhokseumawe, Suaidi Yahya, juga tersangka kasus pada pengelolaan PT RSAL. “Karena tempatnya (kamar) terpisah,” ucap dia.
Lantas, tentang apa isi buku The Deals of Warren Buffett yang dibaca tersangka Hariadi di Lapas Lhoksukon?
Melansir gramedia.com, buku The Deals of Warren Buffett: Bagaimana Buffett Menghasilkan $100 Juta Pertamanya merupakan buku yang ditulis Glen Arnold, profesor investasi. Buku ini telah diterbitkan dalam Bahasa Indonesia pada Juli 2019 oleh penerbit Elex Media Komputindo. Buku dengan total 342 halaman ini akan mengungkap cara Warren Buffett menghasilkan 100 juta dolar pertamanya.
Warren Buffett merupakan sosok yang dinobatkan sebagai investor paling hebat di dunia. Ia membutuhkan waktu hampir mencapai empat dekade untuk menghasilkan $100 juta dolar pertamanya. Buku ini akan menyajikan kisah yang lengkap dan runtut tentang rangkaian investasi yang dilakukan Warren Buffett, sampai dirinya akhirnya berhasil mencapai penghasilan itu.[]