Jumat, Oktober 4, 2024

Undangan Resmi: Majlis Khatam...

BANDA ACEH – Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) bersama Halaqah Al-Qur'an Malaysia akan...

Kunjungi Kantor PWI, Pejabat...

BLANGKEJEREN - Pejabat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Gayo Lues,...

Siti Nahziah Sebut Gebyar...

SUBULUSSALAM - Pj Bunda PAUD Kota Subulussalam, Hj. Nahziah, S. Ag mengatakan kegiatan...

Tolak Raqan Pemajuan Kebudayaan...

BANDA ACEH - Ratusan seniman, budayawan, serta puluhan organisasi seni dan kebudayaan di...
BerandaBerita Aceh UtaraKetika Kapolres Naik...

Ketika Kapolres Naik Perahu ke Sarah Raja, Rombongan Darat Terjebak Lumpur, dan Mendaki ‘Bukit Runtuh’

ACEH UTARA – Kapolres Aceh Utara AKBP, Deden Heksaputera, bersama para personel Polres mengarungi Sungai Arakundo menggunakan perahu mesin saat mengantarkan bantuan untuk penduduk Dusun Sarah Raja, Desa Lubok Pusaka, Kecamatan Langkahan Aceh Utara. Pengurus Yayasan Kemala Bhayangkari ikut bersama rombongan Kapolres, Senin, 20 Maret 2023.

Sebelum berangkat ke dusun terpencil tersebut, Kapolres Deden Heksaputera memimpin apel di halaman Polres Aceh Utara diikuti para personel jajarannya. Pada kesempatan itu, Deden Heksaputera menyampaikan akan melaksanakan bakti sosial ke Dusun Sarah Raja yang merupakan tempat sangat terpencil dan terisolir. Terdapat 28 kepala keluarga (KK) yang menempati dusun tersebut, di mana anak-anak setempat harus naik perahu mengarungi sungai besar saat bersekolah ke Dusun Sarah Gala, Desa Sah Raja, Kecamatan Pante Bidari, Aceh Timur.

Usai kegiatan apel, Kapolres bersama personel menuju Kecamatan Langkahan melewati Jalan Kecamatan Lhoksukon-Cot Girek. Kapolres dan rombongan kemudian naik perahu mengarungi Krueng Arakundo dari Dusun Bidari, Desa Lubok Pusaka ke Sarah Raja.

Empat perahu mesin, satu di antaranya speed boat BPBD, membawa rombongan Kapolres mengarungi sungai besar itu. Kapolres Deden Heksaputera didampingi istrinya mengenakan pelampung renang.

Satu rombongan lainnya dari Polres Aceh Utara mengendarai tiga mobil double cabin—bermuatan bantuan sembako—menggunakan jalur darat melalui Dusun Selemak ke Sarah Raja. Tiga mobil membawa bantuan dan satu ambulans Klinik Polres Aceh Utara serta sejumlah motor trail harus melewati jalan darat yang terjal dengan jarak diperkirakan 15 kilometer agar sampai ke Sarah Raja.

Di tengah perjalanan terdapat beberapa anak sungai yang harus diseberangi mobil rombongan Polres menuju Sarah Raja. Mobil yang membawa bantuan sempat tersangkut dalam lumpur di sungai kecil pada pukul 11.07 WIB hingga terjebak sekitar satu jam. Sedangkan mobil ambulans tidak bisa melewati salah satu anak sungai, sehingga harus diparkirkan di jalan.

Akhirnya, Kapolres dan puluhan personel berkumpul di Balai Pertemuan Dusun Sarah Raja sekitar pukul 12.09 WIB. Dalam rombongan itu juga tampak Wakapolres Aceh Utara, Kompol Syukrif I Panigoro, Kasat Reskrim AKP Agus Riwayanto Diputra, Kasat Lantas Iptu Faisal, Kasat Resnarkoba AKP Novrizaldi, Kasat Intelkam AKP Imran. Kedatangan mereka disambut Keuchik Desa Lubok Pusaka, Kecamatan Langkahan, Sulaiman S, dan Kepala Dusun Sarah Raja, Zulkifli.

Di balai tersebut, selain penyerahan bansos, juga dilakukan pengobatan gratis kepada warga Sarah Raja. Para warga diperiksa kesehatannya oleh dr. Ferianto dari Poliklinik Polres Aceh Utara, dibantu tenaga kesehatan Puskesmas Langkahan, dan bidan Ayu Sandi, Amd.Keb., yang bertugas di Polindes Sarah Raja.

“Kami melihat masyarakat Sarah Raja sangat membutuhkan bantuan, terlebih bagi kesehatan mereka. Maka kami dari jajaran Polres Aceh Utara membawa dokter dan tenaga kesehatan lainnya untuk melakukan pengobatan gratis. Kita bersama pengurus Yayasan Kemala Bhayangkari melaksanakan bakti sosial, karena Sarah Raja merupakan dusun sangat terpencil. Akses menuju ke sini sungguh sulit, harus menggunakan jalur sungai,” kata Kapolres Deden Heksaputera kepada wartawan di Sarah Raja, Senin.

Menurut Deden, saat pemeriksaan kesehatan warga dewasa dan anak kecil, pihaknya menemukan anak-anak mengalami gatal-gatal dan diare. Diharapkan pengobatan gratis itu bermanfaat bagi masyarakat Sarah Raja.

Polres Aceh Utara juga memberikan bansos berupa beras. Setiap KK mendapatkan beras tiga karung, satu bungkus kemasan sembako, satu Alquran, dan buku Iqra.

“Mudah-mudahan bantuan ini bermanfaat untuk masyarakat. Karena kami melihat ini adalah dusun paling tertinggal, bahkan mungkin warga Sarah Raja jarang tersentuh (bantuan). Saya sudah berkomunikasi dengan Kepala Dusun, disampaikan bahwa belum pernah hadir dari pihak pemerintah daerah kemari,” ujar Deden.

Kapolres berharap ke depan pihak Pemda bisa lebih peduli dengan nasib warga dusun pedalaman tersebut. “Karena mereka sangat kesulitan, terutama masalah akses jalan hingga sumber air bersih. Selama ini masyarakat Sarah Raja memanfaatkan air sungai Alue Sepoy yang keruh untuk konsumsi dan keperluan lainnya. Untuk itu, kita berharap pemerintah dapat membantu warga di sini yang memang sangat membutuhkan bantuan,” tambah Kapolres Aceh Utara.

Kapolres juga menyampaikan tentang akses ke Sarah Raja melalui Sungai Arakundo. “Saya mengalami sendiri sulitnya perjalanan untuk mencapai dusun ini. Karena kita melawan arus sungai cukup kencang menggunakan perahu”.

“Dan, perlu diketahui bahwa anak Sekolah Dasar (SD) di sini, mereka harus melalui jalur sungai menuju sekolah di seberang (Dusun Sarah Gala). Sebab, tidak ada jalan lain selain jalur sungai yang dalam itu. Tentu ini sangat memprihatinkan, seharusnya ada akses jalan yang layak sehingga keamanan dan keselamatan mereka lebih terjamin,” ujar Kapolres.

Kepala Dusun Sarah Raja, Desa Lubok Pusaka, Zulkifli, mengucapkan terima kasih kepada Kapolres Aceh Utara beserta jajarannya yang datang langsung menyerahkan bantuan untuk masyarakat.

“Bantuan yang diberikan ini kami bagikan kepada warga sesuai arahan Pak Kapolres. Kita melihat masyarakat di sini menyambut kedatangan beliau dengan sangat terharu, karena ini bentuk kepedulian sosial yang dibutuhkan oleh mereka,” ucap Zulkifli.

Dokter Poliklinik Polres Aceh Utara, Ferianto, menyebut kondisi kesehatan masyarakat Sarah Raja masih kepada penyakit tropis. “Kemungkinan sumber air bersih yang masih harus menjadi prioritas, supaya Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) berjalan lancar di Sarah Raja”.

“Dari segi pola makan yang sesuai kebutuhan memang agak sulit, karena lokasi pasar agak jauh dari dusun ini, sehingga mereka untuk mendapat makanan segar setiap hari agak susah. Untuk makanan sehari-hari, mereka biasanya berbelanja dalam jangka waktu lama baru turun ke pasar. Sebaiknya mereka menanam sayuran segar secara mandiri supaya bisa didapatkan dengan mudah setiap hari,” tutur Ferianto.

Rombongan jalur darat terjebak lumpur

Jalan berlumpur Sarah Raja Seuleumak

[Sejumlah personel Polres Aceh Utara dan anggota Bhayangkari berjalan kaki melewati jalan berlumpur saat pulang dari Dusun Sarah Raja menuju Dusun Selemak, Desa Lubok Pusaka, Senin, 20 Maret 2023. Foto: portalsatu.com/Fazil]

Usai serangkaian kegiatan kunjungan Kapolres Aceh Utara di Balai Pertemuan Sarah Raja sekitar pukul 13.08 WIB, sebagian personel polisi kembali ke Lhoksukon menggunakan mobil lewat jalur darat di tengah hujan deras. Sedangkan Kapolres Deden bersama personel lainnya menggunakan perahu mengarungi Sungai Arakundo dari Sarah Raja ke Dusun Bidari.

Perjalanan darat dari Sarah Raja ke Bidari melewati Dusun Bina Baru dan Selemak dengan jarak tempuh sekitar 15 kilometer. Siang itu, hujan deras mengguyur kawasan hutan belantara. Tiga mobil double cabin kembali tersangkut lumpur di antara dua anak sungai. Satu mobil setelah menyeberangi anak sungai, membantu menarik mobil lainnya menggunakan tali.

Setelah berhasil melewati kedua sungai kecil itu, rombongan dan satu mobil ambulans melanjutkan perjalanan agar sampai ke Dusun Bidari. Namun, ternyata tidak berjalan lancar, banyak rintangan dihadapi akibat kondisi jalan tanah berlumpur total usai diguyur hujan deras.

Selain itu, banyak tanjakan bukit harus dilewati. Awalnya, sejumlah mobil tersebut diiringi beberapa motor trail tampak lancar menanjak perbukitan meskipun berlumpur. Namun, saat tiba di depan salah satu bukit bertanjakan ekstrem, beberapa kali mobil itu mengancang-ancang untuk melaju, tetapi gagal melewati perbukitan lantaran tanah berlumpur.

Tim personel Polres Aceh Utara memutuskan untuk meninggalkan empat mobil itu di tengah hutan belantara pada pukul 14.30 WIB.

“Ya, sudah. Mobil kita parkir di bukit ini saja, tidak mungkin dipaksakan karena tanjakannya lumayan tinggi, lagian masih sangat jauh jarak tempuhnya. Saat kondisi jalannya sudah kering nanti kita ambil kembali,” kata salah satu polisi.

Sejumlah personel Polres bersama dua Ibu Bhayangkari berjalan kaki menuju Dusun Selemak dengan jarak sekitar 5 kilometer. Salah seorang anggota Bhayangkari kemudian memilih naik motor trail karena jarak tempuh masih jauh. Berjalan kaki pun cukup sulit melintasi hutan itu karena jalan berlumpur di bawah guyuran hujan.

Anggota rombongan Polres beberapa kali beristirahat di tengah perjalanan. Ketika melewati bukit terakhir disebut ‘Bukit Runtuh’ harus mendaki lebih tinggi sehingga sangat melelahkan. Akan tetapi, akhirnya tiba di Dusun Selemak, Desa Lubok Pusaka sekitar pukul 17.00 WIB.

Usai istirahat di salah satu kios warga, rombongan tersebut dijemput menggunakan mobil double cabin lainnya menuju Dusun Bidari. Lalu, pulang ke Polres Aceh Utara.[]

Baca juga: