SUBULUSSALAM – Lokakarya mini digelar di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Simpang Kiri, Kota Subulussalam membahas beberapa langkah strategis upaya menekan angka stunting di wilayah Simpang Kiri, Kota Subulussalam, Rabu, 24 Februari 2021 kemarin.
Kapus Simpang Kiri, Isrianti, S. Tr. Keb kepada portalsatu.com, Kamis, 25 Februari 2021 menjelaskan kegiatan lokakarya mini membahas persoalan stunting program prioritas nasional. Upaya menekan kasus stunting harus dilaksanakan terarah dan terukur, salah satunya pemberian makanan bergizi.
Selain itu, faktor jamban (tempat pembuangan) menjadi salah satu pemicu meningkatnya kasus stunting. Solusinya, pihak pemerintah desa harus menyiapkan jamban yang layak bagi masyarakat guna mencegah terjadinya peningkatan kasus stunting.
Fakto lain misalnya proses capaian imunisasi di desa-desa sangat rendah menyebabkan anak kekurangan gizi. Maka dibutuhkan partisipasi perangkat kampong bersama bidan desa untuk mengajak ibu hamil memberikan imunisasi kepada anaknya agar tetap sehat.
“Termasuk menjaga kesehatan lingkungan, kembali menghidupkan gotong royong setiap hari Jumat kepada seluruh warga paling tidak, membersihkan parit dan halaman rumah masing-masing, membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),” ungkap Isrianti.
Lokakarya mini tersebut berjalan dengan sukses dihadiri puluhan kepada kampong, Badan Permusyawaratan Kampong (BPK), para bidan desa dan lintas sektoral termasuk unsur muspika Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam. []