LHOKSUKON – Para keuchik dari empat kecamatan di Aceh Utara tergabung dalam rombongan kedua telah berangkat ke ke Bogor, Jawa Barat, untuk mengikuti bimtek atau pelatihan pupuk organik pada 15-19 Juni 2022.
Informasi diperoleh, rombongan keuchik tergabung dalam gelombang kedua yang berangkat ke Bogor berasal dari Kecamatan Paya Bakong, Nibong, Tanah Luas, dan Lhoksukon. Sebagian keuchik dari Kecamatan Lhoksukon telah berangkat pada gelombang pertama, dan sisanya tergabung dalam rombongan gelombang kedua.
Ketua Forum Keuchik Gampong (FKG) Tanah Luas, Zakaria Aris, dikonfirmasi portalsatu.com, Rabu, 15 Juni 2022, mengatakan pihaknya berangkat tadi malam (Selasa malam), melalui jalan darat ke Medan, Sumatera Utara. Lalu, mereka menumpang pesawat terbang dari Bandara Kualanamu, Rabu usai siang, menuju Jawa Barat.
“Dari Kecamatan Tanah Luas semua perangkat desa berangkat (ke Bogor), dari 57 gampong,” kata Zakaria.
Keuchik Gampong Blang Pante, Kecamatan Paya Bakong, Marzuki, menambahkan rombongan tiba di Medan, Rabu pagi. Selanjutnya rombongan menumpang pesawat terbang dari Kualanamu, Medan, Rabu usai siang.
“Acara di sana (Bogor) lima hari, 15 sampai 19 Juni 2022. Dari Paya Bakong ada 39 perangkat gampong yang ikut, ada sekdes, termasuk tuha peut. Bimtek ini menyangkut pengolahan pupuk organik,” ujar Marzuki.
Marzuki berharap dengan adanya pelatihan seperti ini maka ke depan akan diupayakan untuk pemberdayaan masyarakat di gampong, di bidang pengolahan pupuk organik. “Mudah-mudahan dapat diterapkan nantinya,” ucap dia.
Baca juga: Keuchik Ikut Bimtek ke Bogor, Ini Kata Kepala DPMG Aceh Utara
Wakil Bupati Aceh Utara, Fauzi Yusuf, mengatakan Pemkab mendukung kegiatan bimtek itu supaya ilmu pengetahuan yang diperoleh para keuchik bisa diaplikasikan kepada masyarakat. “Apalagi yang digunakan ini dana desa, agar outcome atau hasil dari pelaksanaan kegiatan tersebut bermanfaat bagi masyarakat,” kata Fauzi Yusuf kepada wartawan, Rabu.
“Jadi, setiap bimtek yang dilakukan oleh aparatur gampong supaya hasilnya bisa diimplementasikan kepada masyarakat. Sehingga dapat dikembangkan potensinya di masing-masing desa di Aceh Utara. Ini harapan kita kepada seluruh perangkat desa yang mengikuti bimtek itu,” kata Fauzi Yusuf alias Sidom Peng.
Sidom Peng juga berharap aparatur desa menggerakkan badan usaha milik gampong (BUMG) secara maksimal. “Baik itu dari segi usaha peternakan atau lainnya. Usaha-usaha dengan dana desa itu kita harapkan berjalan dengan adanya pengalaman-pengalaman para keuchik hasil mengikuti bimtek,” tutur wabup.
“Karena yang digunakan inikan dana masyarakat, maka masyarakat butuh juga hasil dari apa yang telah dilakukan para keuchik. Peningkatan hasil itu penting, terutama mengenai ketahanan pangan, atau wirausaha, dan pariwisata, yang dapat dikembangkan di setiap kecamatan. Tujuannya adalah supaya ekonomi rakyat dan pendidikan pun bisa lebih maju,” tambah Sidom Peng.
Lihat pula: HMI Sorot Keuchik di Aceh Utara Bimtek ke Bogor.[]