LHOKSUKON – Realisasi Belanja Modal Alat Kedokteran dan Kesehatan pada Dinas Kesehatan (Dinkes) hingga Belanja Modal Peralatan dan Mesin Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Aceh Utara tahun anggaran 2022 terkesan tersendat.
Data diperoleh portalsatu.com, dalam APBK murni tahun 2022, Pemerintah Kabupaten Aceh Utara mengalokasikan Belanja Modal Alat Kedokteran dan Kesehatan senilai Rp10,07 miliar (M), dan Belanja Modal Peralatan dan Mesin BLUD Rp1,93 M. Setelah Perubahan APBK Aceh Utara 2022, Belanja Modal Alat Kedokteran dan Kesehatan bertambah menjadi Rp13,03 M. Sedangkan Belanja Modal Peralatan dan Mesin BLUD berkurang menjadi Rp1,11 M.
Namun, realisasi Belanja Modal Alat Kedokteran dan Kesehatan per 9 Desember 2022, baru Rp3,03 M atau 23,27% dari total anggaran Rp13,03 M. Sementara realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin BLUD baru Rp354,69 juta atau 31,80% dari jumlah dana Rp1,11 M.
Belanja Modal Alat Kedokteran dan Kesehatan serta Belanja Modal Peralatan dan Mesin BLUD merupakan dua dari 15 komponen Belanja Modal Peralatan dan Mesin berdasarkan klasifikasi dalam APBK Aceh Utara 2022.
Secara keseluruhan, dari total Belanja Modal setelah Perubahan APBK Aceh Utara 2022 Rp356,76 M, baru terealisasi Rp243,76 M atau 68,33% per 9 Desember 2022.
Baca juga: Mengapa Realisasi Belanja Pegawai BLUD Rendah? RSUCM Aceh Utara: Sekarang Sudah 90%
Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Amir Syarifuddin, dikonfirmasi portalsatu.com via pesan WhatsApp, Selasa (13/12) siang, mengapa realisasi Belanja Modal Alat Kedokteran dan Kesehatan sampai 9 Desember sangat rendah, ia mengirim nomor kontak Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dinkes, Razi. “Kontak ke PPTK langsung,” kata Amir, Selasa malam.
Razi menjelaskan Belanja Modal Alat Kedokteran dan Kesehatan di bawah tanggung jawab dirinya sebagai PPTK, yakni bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp3.854.748.379, Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) Rp750 juta, dan Dana Pajak Rokok Rp125 juta. “Mandum (semua) dalam proses pembayaran,” kata Razi via pesan WA, Selasa malam.
Apakah itu artinya pengadaan alat-alat kedokteran dan kesehatan di bawah PPTK Razi, sudah dilaksanakan dan barangnya telah diserahkan ke Puskesmas-Puskesmas? “Sebagian besar sudah,” ucap Razi.
Sementara itu, Humas Rumah Sakit Umum Cut Meutia (RSUCM) Aceh Utara, Harry Laksamana, dikonfirmasi sejak Selasa (13/12), baru memberikan tanggapan pada Rabu (14/12) siang. “Kita konfirmasi ke (Bidang) Program, itu tidak ada (Belanja Modal Peralatan dan Mesin BLUD tahun anggaran 2022, red). Maka mereka heran juga darimana portalsatu.com dapat data ini,” kata Harry melalui telepon.
Saat mengirim pertanyaan kepada Humas RSUCM, Selasa (13/12), portalsatu.com menyebut “dalam APBK 2022 terdapat alokasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin BLUD sebesar Rp1,11 M”. Artinya, sumber data tersebut dari dokumen APBK Aceh Utara 2022. Data itu juga secara terang dan jelas tertulis dalam Laporan Realisasi APBK Aceh Utara Tahun Anggaran 2022 per 9 Desember.
“Nah, kalau alat, itu sudah sekitar 90% kita (terima), karena sudah sampai semua yang kita pesan. Makanya (dana) Rp1,1 M itu ditanya juga sama (Bidang) Program, ini media dapat darimana data itu, karena data yang ada sama kita bukan cuma sekitar 30% (realisasinya), tapi 90% lebih, alatnya sudah datang. Alat mata, dan lain-lain, itu kiriman dari Kemenkes masuknya ke BLUD,” ujar Harry.
Apakah data yang ada pada pihak RSUCM, Belanja Modal Peralatan dan Mesin BLUD tahun 2022 bukan Rp1,1 M? “Tidak sampai segitu, mereka (Bidang Program RSUCM) juga tidak tahu Anda dapat data dari mana. Tapi, kalau dibilang alat kesehatan itu semua permintaan kita sudah datang. Alat mata sudah dapat, permintaan laser kemarin juga sudah dapat,” tutur Harry.
“Alat dan mesin itu, Bapak Kabid Program nanya: darimana dapat angka Rp1,1 M. Karena dibilang realisasi dari permintaan-permintaan yang sudah masuk ke rumah sakit, alatnya sudah masuk sekitar 90%. Sampai hari ini kita masih pasang alat instal di gudang,” tambah Humas RSUCM itu.
Berikut data diperoleh portalsatu.com pada Rencana Umum Pengadaan Dinkes Aceh Utara tahun 2022 terkait sebagian paket pengadaan alat kedokteran dan kesehatan:
– Pengadaan Alat Antropometri, 433 paket, nilai pagu Rp2.063.245.000;
– Pengadaan Alat USG 2D Digital, 11 paket, pagu Rp1.375.000.000;
– Pengadaan Belanja Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) Gula Darah, 49 paket, pagu Rp1.568.000.000;
– Belanja Pengadaan Bahan Medis Habis Pakai (DAK) Rp1.233.961.755;
– Pengadaan Cartridge TCM, 30 paket, Rp772.500.000;
– Pengadaan Alat Kesehatan Puskesmas dan Pustu, 10 unit, Rp750 juta;
– Belanja Pengadaan Alat Penanganan Covid-19 di Rumah Sakit (DID Silpa Covid-19 2021) Rp 399.985.668;
– Belanja Bahan Habis Pakai Penanganan Covid-19 dan Hepatitis (Pengadaan Masker dan handscoon) Rp332.040.000;
– Belanja BMHP dan Reagen Lab Puskesmas (Dana Pajak Rokok) Rp253.982.638.
Berikut data diperoleh portalsatu.com pada Rencana Umum Pengadaan RSUCM Aceh Utara tahun 2022 terkait sebagian paket pengadaan peralatan dan mesin. Di antaranya terdapat paket di luar Belanja Modal Peralatan dan Mesin BLUD, karena ada peralatan yang nilainya mencapai lebih Rp5 M.
– Set Endourologi, 1 set, pagu Rp5.497.009.000;
– Operating Microscope, 1 unit, Rp2.020.000.000;
– Helpafilter [HEPA Filter, red] (Silpa Bantuan Keuangan Khusus/BKK), 3 unit, Rp584.400.000;
– Visulas Yag II Laser, 1 unit, Rp530.000.000;
– Central Monitor (DOKA), 2 unit, Rp266.552.000;
– Laryngoscope (DOKA) Rp243.515.000;
– Lemari Pendingin Jenazah (DID), 1 unit, Rp174.485.272.[](nsy)