BerandaBerita LhokseumaweWarga Pertanyakan Kedatangan Pekerja Luar Daerah Saat Status Zona Merah

Warga Pertanyakan Kedatangan Pekerja Luar Daerah Saat Status Zona Merah

Populer

LHOKSEUMAWE – Warga mempertanyakan keberadaan para pekerjaan luar daerah di Lhokseumewe. Pasalnya, sejumlah pekerja untuk galian dan pemasangan jaringan gas rumah tangga (Jargas) dari luar daerah tiba di Lhokseumawe saat kota ini bestatus zona merah, sehingga menjadi kekhawatiran akan berpotensi penyebaran Covid-19.

Para pekerja itu merupakan di bawah PT Adhi Karya (Persero). Mereka dikabarkan diberangkat dari Medan, Sumatera Utara, dengan menggunakan satu unit bus parawitasa diturunkan di Gampong Cot Girek Kandang, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe, Sabtu malam, 4 September 2021.

Rahmat, warga Kandang, Kecamatan Muara Dua mempertanyakan hal itu. Menurutnya kedatangan pekerja dari luar daerah itu sangat bertolak belakangan dengan pemberlakuan zona merah Covid-19 di Kota Lhokseumawe.

“Apakah mereka sudah dilakukan swab atau ada sertifikat vaksin untuk masuk ke daerah kita? Apabila pekerja itu mengabaikan protokol kesehatan yang sedang berlaku saat ini, tentu ini menjadi suatu kekhawatiran bagi warga khususnya kawasan Kecamatan Muara Dua,” kata Rahmat.

Baca Juga : SMUR Sorot Penerapan PPKM Level 4

Menurut Rahmat, apalagi saat ini Pemerintah Kota Lhokseumawe telah memberlakukan zona merah berisiko tinggi, juga ditambah adanya pos penyekatan di setiap persimpangan wilayah pusat kota.

“Kenapa bisa ya, pekerja dari luar daerah ini bisa masuk ke Lhokseumawe. Apakah di pos penyekatan perbatasan antara Kecamatan Syamtalira Bayu, Aceh Utara dengan Kecamatan Blang Mangat, Lhokseumawe, tidak ada petugas untuk  melakukan pemeriksaan?” tanyanya.

Rahmat berharap kepada Tim Gugus Penanganan Covid-19 untuk melakukan pemeriksaan terlebih dahulu terhadap para pekerja yang baru datangkan itu. Harus memeriksa kelengkapan dokumen sebagaimana yang sudah diterapkan Pemko Lhokseumawe. Karena mereka baru saja tiba, seharusnya para pekerja tersebut perlu menjalani karantina selama 14 hari.

Belum Termonitor

General Affair PT Adhi Karya (Persero), Ricky Maulana, dikonfirmasi portalsatu.com, Minggu 5 September 2021, membenarkan adanya kedatangan sejumlah pekerja tersebut, yang turut dikawal bagian dari tim kehumasan perusahaan. Namun, bagaimana mekanismenya di lapangan itu belum termonitor dan berapa jumlah pekerja yang datang.

“Pekerja ada yang dari Medan, karena ada sebagian pekerja yang sudah selesai tugasnya di kawasan Aceh Timur, itu juga dipindah ke Lhokseumawe. Tapi untuk pekerja yang tiba tadi malam (Sabtu 4 September 2021) itu belum termonitor secara pasti,” ujar Ricky Maulana.

Baca Juga: AJI Minta Presiden Cegah Penyigkiran 57 Pegawai KPK

Terkait prosedur protokol kesehatan Covid-19 yang berlaku di Lhokseumawe, Ricky menyebutkan, biasanya itu ada tim dari perusahaan juga yang menangani berkenaan hal tersebut. Ketika mereka tiba dari luar daerah tentu dilakukan penyemprotan disinfektan.

“Mengenai surat menyurat kelengkapan atas kedatangan para pekerja itu belum saya cek di kantor. Apakah mereka sudah dilakukan vaksin maupun lainnya, tapi secara pasti saya belum termonitor asal mereka dari mana saja,” ungkap Ricky Maulana.

Ricky menambahkan, pertama sekali pekerja dari luar daerah itu datang ke wilayah Lhokseumawe pada Mei 2021. Dan, ketika itu sudah ada surat pemberitahuan secara resmi kepada Tim Gugus Penanganan Covid-19 Kota Lhokseumawe, bahwa ada pekerja dari luar. Bahkan mereka (tenaga kerja untuk jargas) itu disaat ada kegiatan vaksinasi di wilayah Lhokseumawe juga ada mengikuti.

“Di Puskesmas Muara Dua tim pekerja kita juga ada yang mengikuti vaksin, dan datanya ada di kantor siapa saja yang sudah dilakukan vaksin Covid-19. Karena mereka ada yang bekerja di kawasan Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe dengan lokasi penggalian di seputaran Jalan Medan-Banda Aceh maupun jalan desa,” kata Ricky.

Selain itu, kata Ricky, lokasi pengerjaan untuk pemasangan jaringan gas rumah tangga tersebut, juga terdapat di Kecamatan Nibong, dan Dewantara, Aceh Utara. Itu merupakan program dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yang memberikan bantuan jargas sebanyak 3.000 sambungan rumah tangga di Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe. Sedangkan Kecamatan Dewantara berjumlah 1.500 jargas, dan Nibong, Aceh Utara sekitar 2.000 sambungan.

“Kita berharap proses pemasangan pipa tersebut pada akhir 2021 bisa selesai. Apalagi saat pandemi Covid-19 seperti ada saja kendala-kendala di lapangan, yang memang ada hal perlu diikuti sesuai ketentuan covid. Akan tetapi pengerjaan itu  berjalan dengan baik, dan bukan kendala secara teknis,” ungkap Ricky.

Baca Juga: Kritik Dokarim Kepada Belanda Dalam Hikayat Prang Kompeuni

Di samping itu, Ricky mengungkapkan, dalam pengerjaan di lapangan pihaknya juga mengikuti kearifan lokal di Aceh. Misalnya, pada Jumat tidak bekerja setengah hari, dan ketika tiba hari besar Islam untuk pengerjaan itu diliburkan.

“Tetapi untuk jumlah pekerja yang sekarang secara keseluruhan, itu saya tidak ingat persis berapa orang. Karena pekerjanya juga ada orang Aceh sendiri, dan bercampur dengan tenaga dari luar daerah yang masing-masing sudah ada pengalaman kerja di bidang itu,” ujar Ricky Maulana.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Lhokseumawe, Marzuki, dikonfirmasi terkait kedatangan sejumlah pekerja untuk jargas tersebut, yang didatangkan dari luar daerah. Namun, ia mengaku belum menerima laporan dari pihak perusahaan (PT Adhi Karya).

“Yang baru datang (pekerja jargas) belum melapor oleh pihak perusahaan, dan kami Satgas belum tahu ada kedatangan pekerja yang baru datang,” ungkap Marzuki. []

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita terkait

Berita lainya